1
1

Persaingan Ketat Picu Tren Moderasi Tarif Asuransi Global

Penjualan properti di Tanah Air yang terus meningkat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan asuransi properti. | Foto: Allianz

Indeks Pasar Asuransi Global yang dirilis oleh Marsh, pialang asuransi dan penasihat risiko global dunia, mencatat bahwa tarif asuransi komersial global turun rata-rata tiga persen pada kuartal I/2025, setelah penurunan dua persen pada kuartal IV/2024. Menandai penurunan triwulanan ketiga berturut-turut setelah tujuh tahun kenaikan tarif.

Hal ini melanjutkan tren moderasi tarif yang pertama kali terlihat dalam indeks pada kuartal I/2021, yang didorong oleh meningkatnya persaingan di pasar asuransi global karena peningkatan kapasitas dari penyedia eksisting dan beberapa pendatang baru. Khususnya terlihat pada lini properti, keuangan dan profesional, serta siber, karena perusahaan asuransi secara aktif mencari peluang bisnis baru dan memperluas penawaran mereka.

Semua wilayah global mengalami penurunan tarif gabungan year on year (yoy) pada kuartal I/2025. Angka tersebut turun di wilayah Pasifik sebesar delapan persen, di
Inggris sebesar enam persen, di India, Timur Tengah, dan Afrika (IMEA) sebesar empat persen, di Asia dan Kanada sebesar tiga persen, di Amerika Latin dan Karibia (LAC) sebesar dua persen, serta di AS dan Eropa sebesar satu persen.

President Global Placement Marsh, John Donnelly, mengatakan bahwa tren membaiknya tarif asuransi komersial global pada kuartal I/2025 ini, kecuali asuransi kecelakaan AS, didorong oleh meningkatnya persaingan perusahaan asuransi dan harga reasuransi yang menguntungkan. “Kami memperkirakan tren keseluruhan akan terus berlanjut, dan persaingan perusahaan asuransi akan semakin ketat, kecuali jika terjadi perubahan kondisi yang tidak terduga,” kata dia dalam publikasinya.

Senada, laporan Insurance Market Overview yang dirilis Aon mencatat secara keseluruhan, harga asuransi pada kuartal I/2025 berada pada level moderat, tetapi dengan tren pelemahan yang berkembang di sebagian besar pasar. Lini bisnis siber dan directors & officers terus menikmati harga yang menguntungkan di hampir semua pasar, meskipun dengan tanda-tanda moderasi. Namun, tarif asuransi kendaraan terus meningkat karena tren kerugian, dan kecelakaan yang terekspos di AS tetap menantang.

Chief Executive Officer of Commercial Risk Solutions AON, Joe Peiser, mengatakan bahwa di tengah iklim geopolitik yang bergejolak, pasar asuransi pada awal tahun 2025 telah menjadi sumber stabilitas yang baik. “Kebakaran hutan yang dahsyat di California selama minggu-minggu pertama tahun ini tidak mengalihkan pasar asuransi dari lintasan positif yang dimulai pada paruh kedua tahun 2024,” katanya.

Sebaliknya, sambung dia, ekosistem asuransi telah membuktikan dirinya sangat tangguh, menyerap lebih dari US$37 miliar kerugian akibat kebakaran hutan Los Angeles tanpa gangguan pada kapasitas atau cakupan.

Secara keseluruhan, jelas Joe, kondisi pasar tetap moderat pada kuartal I/2025, tren pelemahan semakin cepat untuk jenis risiko yang berkinerja baik dan disukai, terutama bila didukung oleh informasi underwriting yang berkualitas. Sebagian besar pasar kini dicirikan oleh kapasitas yang cukup, persaingan yang ketat, dan harga yang datar hingga sedikit turun, dengan beberapa pengecualian untuk produk, industri, dan geografi yang sangat fluktuatif. “Perusahaan asuransi benar-benar fokus pada
pertumbuhan, tetapi underwriting tetap disiplin dan selektif,” tuturnya

Meskipun saat ini lingkungan asuransi sebagian besar menguntungkan pembeli, kita tidak boleh melupakan sifat siklus pasar asuransi. Pasalnya, Joe mengatakan sebagian besar pelemahan saat ini disebabkan oleh laba ditahan perusahaan asuransi dari tahuntahun yang menguntungkan barubaru ini.

“Kita belum melihat masuknya modal baru ke dalam industri. Musim badai Atlantik 2025 masih di depan mata, dan kerugian bencana alam lebih lanjut dapat memengaruhi minat dan posisi pertumbuhan perusahaan asuransi pada tahun 2025. Selain tren klaim yang merugikan yang sudah terjadi pada lini asuransi kecelakaan dan mobil AS, sengketa perdagangan dan tarif dapat berdampak pada inflasi klaim di masa mendatang, dengan biaya penggantian dan perbaikan yang lebih tinggi,” kata Joe.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post DPK Perbankan Tumbuh Melambat di Awal 2025
Next Post Peta Industri Asuransi Berubah, Broker Tingkatkan Peran sebagai Konsultan

Member Login

or