1
1

Andre Taulany: Awalnya Hobi, Kini Jadi Investasi

Berawal dari hobi, Andre Taulany atau yang lebih dikenal dengan Andre Stinky, kini menjadi salah satu pesohor yang dikenal sebagai kolektor mobil-mobil klasik. Awalnya hanya suka, Andre yang dulu dikenal sebagai seorang vokalis, mengumpulkan beberapa mobil klasik yang dibelinya dalam kondisi tidak bagus yang kemudian diperbaiki hingga layak untuk dipakai.

Mulanya Andre hanya punya satu-dua mobil, dan itupun bukan mobil yang terbilang klasik hanya tahunnya saja agak sedikit tua, seperti mobil BMW keluaran tahun 1990-an. Karena mobil tersebut diperbaiki maka terlihat bagus dan banyak yang suka. Dari situlah kemudian dia mulai merasa ada feel untuk mencari mobil-mobil keluaran tahun lawas untuk diperbaiki.

Seiring berjalannya waktu, dengan karier yang semakin meroket pria kelahiran 47 tahun lalu ini merasa bahwa hobinya tersebut dapat dijadikan bisnis. Maka sekitar tahun 2000-an, ayah dari tiga orang anak ini mulai serius mengoleksi mobil-mobil bukan hanya sekadar yang klasik tapi juga mobil-mobil mewah.

“Mulanya memang hanya sekadar hobi, tapi ternyata mendapat banyak respons. Malahan banyak yang bertanya, dijual enggak, mobilnya. Dari situ saya berpikir bahwa kalau ‘diseriusin’ bisa jadi ladang cuan nih,” katanya.

Maka beberapa tahun belakangan, suami dari Rien Wartia Trigina ini lebih serius menjadi kolektor mobil. Selain dikenal sebagai ‘sultan’ Bintaro, pria keturunan Ambon ini juga dikenal sebagai penjual mobil.

“Hobi, kalau hanya untuk kesenangan pasti akan bosan, tapi kalau dimanfaatkan, selain bisa menghasilkan uang juga bisa menambah koleksi. Saya bahkan sampai membuat garasi khusus. Artinya apapun itu harus dilakukan secara serius. Jangan sampai hobi hanya menghabiskan uang. Banyak orang yang hobinya tidak direstui keluarga, ya itu karena hanya menghabiskan uang bukan menghasilkan uang,” jelasnya.

“Mungkin banyak orang melihat kalau saya koleksi mobil sekadar buat kesenangan, awalnya memang dia. Tetapi ketika kesenangan itu bisa menghasilkan bisa dijadikan bisnis mengapa tidak. Hanya saja cara saya mengemas bisnis tidak seperti penjual mobil, tapi saya kemas dengan balutan entertainment sehingga terlihat sebagai sebuah hiburan. Padahal tujuannya tetap bisnis. Jadi menurut saya kalau ada peluang jangan disiasiakan. Punya hobi itu bagus tapi kalau bisa tetap harus ada nilai bisnis, jadi hobi yang tetap bernilai investasi,” ujarnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indra Baruna: Optimistis Kinerja Akan Tumbuh
Next Post Sri RM Sudarsari: Target Pertumbuhan Premi 20 Persen

Member Login

or