Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah gejolak tinggi pasar finansial, berbagai emosi seperti kekhawatiran, ketakutan, atau justru peningkatan adrenalin yang meningkatkan keberanian lebih dari biasanya. Hal ini dapat menggoyahkan komitmen, disiplin, dan tujuan investasi yang sudah direncanakan.
Untuk itu, investor harus memiliki strategi yang tepat, termasuk menerapkan prinsip investasi yang pas ketika berinvestasi. Simak tips berinvestasi di kala pasar sedang bergejolak, dari Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, di bawah ini.
Selalu Diversifikasi
Prinsip utama dalam berinvestasi yang harus diperhatikan investor adalah selalu melakukan diversifikasi portofolio. Jangan pernah menempatkan uangmu pada satu keranjang, karena kita tidak pernah apa yang terjadi kepada pasar finansial di masa depan.
|Baca juga: Tips Investasi: Ketika Potensi Return, Profil Risiko, dan Tujuan Keuangan Tidak Sejalan
“Diversifikasi dapat melindungi investasi kita dari pergerakan naik turun pasar. Harapannya, ketika pasar bergejolak, tidak seluruhnya investasi kita terkena dampak dalam besaran yang sama,” kata Freddy dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 1 Juli 2024.
Tujuannya, agar kita masih memiliki pos investasi lain yang bisa mengkompensasi atau setidaknya mengurangi penurunan investasi yang terjadi. “Investor harus selalu fokus dengan apa yang bisa dikendalikan, diversifikasi dan fokus ke jangka panjang menjadi bagian dari caranya,” tegasnya.
Rasional dan Tak Emosional
Hal berikut yang harus diperhatikan adalah bersikap rasional dan tidak emosional, terutama ketika pasar dalam kondisi bergejolak. Ketika pergerakan pasar cenderung naik dan hasil investasi membuahkan hasil, euforia yang terjadi membuat kita tidak berpikir rasional, menjadi lebih berani mengambil risiko lebih dari bisa kita emban.
Demikian juga sebaliknya, ketika pasar menunjukkan pelemahan, ada kekhawatiran akan nilai investasi yang berkurang sehingga kita terburu-buru ‘lari’ dari pasar. “Tindakan irasional terkait profil risiko adalah salah satu penyebab umum kegagalan tujuan investasi,” tegas Freddy.
Hindari ‘Godaan’ Jangka Pendek
Dalam berinvestasi, investor memang bisa kapan saja membeli atau menjual portofolio investasinya. Namun jika hal tersebut malah membuat kita kehilangan momentum pergerakan pasar, hasilnya malah ‘boncos’. Inilah yang harus dihindari oleh investor.
“Dengan tetap berinvestasi dalam jangka yang cukup panjang, kita tak akan kehilangan potensi dari hari-hari yang membawa imbal hasil yang optimal di pasar,” tuturnya.
Investasi Seharusnya untuk Jangka Panjang
Investasi itu seharusnya untuk jangka panjang, karena jika jangka pendek, namanya menabung! Pasar finansial akan selalu bergerak naik-turun, tanpa kita pernah mengetahui waktunya secara pasti. “Semakin dini kita berinvestasi, semakin lama dan banyak kita memperoleh momentum kenaikan yang terjadi di pasar finansial,” kata Freddy.
Volatilitas dan gejolak-gejolak jangka pendek yang terjadi sepanjang waktu akan terlihat smooth jika dilihat dalam perspektif jangka panjang. Justru volatilitas-volatilitas jangka pendek itu dapat menjadi peluang untuk meraih hasil lebih jika kita manfaatkan untuk menambah investasi kita.
Selalu Berinvestasi Secara Rutin
Tentunya kita pernah mendengar ujaran “berinvestasilah secara rutin”. Namun tahukah alasan di balik itu? Dengan menginvestasikan dana kita secara berkala, kita membeli lebih banyak unit investasi dengan harga lebih rendah dan lebih sedikit pada harga lebih tinggi.
Ketika harga naik, kita memiliki lebih banyak unit investasi dengan cuan tebal dan lebih sedikit unit investasi dengan cuan tipis. Demikian juga ketika harga turun, kita memiliki lebih banyak unit investasi yang merugi tipis, dan hanya sedikit unit investasi yang merugi banyak.
“Nah, dengan menerapkan lima jurus investasi tersebut, apapun kondisi pasar finansial, niscaya tidak akan mempengaruhi tujuan investasi yang sudah ditetapkan kita sudah awal. Yang penting adalah komitmen dan konsisten dalam berinvestasi,” jelas Freddy.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News