Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan kelihatannya rupiah bakal dapat sentimen positif dari pernyataan Jerome Powell dinihari tadi mengenai kebijakan moneter bank sentral AS.
|Baca juga: Rupiah Diperkirakan Masih Berpotensi Terdepresiasi
Dia menjelaskan Powell mengatakan bahwa the Fed akan mulai menerapkan kenaikan suku bunga acuan yang lebih kecil di Desember. Pasar menangkap sinyal bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan seagresif sebelumnya untuk tahun depan. “Pelaku pasar merespons ini dengan masuk ke aset berisiko untuk memanfaatkan peluang,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 1 Desember 2022.
Di sisi lain, jelas dia, pasar masih mewaspadai kebutuhan dollar dalam negeri yang biasanya tinggi di akhir tahun untuk keperluan korporasi yang bisa memberikan tekanan ke rupiah.
“Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.680 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp15.750 per dolar AS hari ini,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,07% ke level Rp15.731 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,03% ke level Rp15.742 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
