1
1

Agresivitas Kebijakan The Fed Bikin Nilai Tukar Rupiah Terdepresiasi 

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah karena menguatnya ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS dengan menguatnya ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif tahun ini.

“Dini hari tadi, notulen rapat Bank Sentral AS menyebutkan dukungan para anggota the Fed terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif untuk memerangi inflasi yang tinggi di AS, termasuk kebijakan penjualan obligasi yang dimiliki the Fed untuk mengurangi likuiditas pasar,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 7 April 2022.

|Baca juga: Sentimen Kebijakan Pengetatan Moneter AS Menguat, Rupiah Berpotensi Terdepresiasi

Di sisi lain, jelasnya, rencana perilisan cadangan strategis minyak mentah negara-negara anggota IEA (International Energy Agency) sebesar 120 juta barel untuk menambah pasokan dan membantu menurunkan harga minyak mentah, mungkin bisa membantu menahan pelemahan rupiah. 

Turunnya harga minyak mentah mengurangi risiko kenaikan inflasi yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. “Hari ini rupiah mungkin bisa melemah ke kisaran Rp14.380, dengan potensi support di kisaran Rp14.330.”

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,08% ke level Rp14.359 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,11% ke level Rp14.364 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpotensi Rebound, Cermati 5 Saham Ini
Next Post Rilis Data Ekonomi AS Tentukan Pergerakan Harga Emas

Member Login

or