Media Asuransi, JAKARTA – Harga Bitcoin (BTC) mengalami lonjakan tajam hingga mendekati US$35.000 dalam 24 jam terakhir, menandai kenaikan yang lebih dari 10%. Hal ini terjadi berkat perkembangan terbaru terkait Bitcoin ETF. Ini adalah kali pertama sejak Mei 2022 harga Bitcoin bergerak di atas angka US$34.000. Peristiwa ini juga menandakan bahwa fenomena ‘Uptober’ dalam kripto memang benar adanya.
Menurut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, per 1 Oktober 2023, harga BTC di US$28.000 dan per hari ini Selasa, 24 Oktober 2023, BTC di harga US$34.770 maka telah naik lebih dari 20% sepanjang Oktober 2023. Selanjutnya, BTC perlu bertahan di atas US$28.000 pada penutupan 31 Oktober untuk kembali menutup bulan Oktober dengan bullish atau sering dikenal dengan ‘Uptober’.
Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 09.00 WIB, BTC bertengger di harga US$33.520, meski turun dari harga tertinggi kemarin di angka US$34.778. BTC masih terbilang melesat 10,35% dalam 24 jam terakhir dan menguat 20,90% dalam periode tujuh hari terakhir. Ethereum (ETH) bertengger di harga US$1.830 menguat 7,90% dalam 24 jam terakhir dan naik 15,20% dalam tujuh hari terakhir.
“Bitcoin telah bergerak melesat menjelang penutupan akhir Oktober. Saat ini target terdekat BTC berada di kisaran US$35.000 – US$36.000 dan perlu diwaspadai adanya potensi profit taking di area tersebut. Sementara, minggu depan pelaku pasar juga akan wait and see menantikan keputusan suku bunga pada FOMC 31 Oktober – 1 November,” ungkap Panji, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 24 Oktober 2023.
|Baca juga: Ajaib Kripto: Pasar Kripto Bergerak Positif Meski ETF Bitcoin Spot Belum Disetujui
Sementara, kapitalisasi pasar Aset Kripto global pada Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 09.00 WIB bertengger di US$1.221 triliun, naik 8,15% dalam 24 jam terakhir.
Beberapa Altcoin juga mengalami kenaikan signifikan sepekan terakhir seperti Solana (SOL), berhasil menembus level harga US$30, bertengger di US$31,55 naik 29.78% dalam 7 hari terakhir, harga ini terakhir terlihat pada Juli 2023. Sementara, Ripple mendapatkan angin segar setelah SEC mencabut tuntutan terhadap kedua eksekutif Ripple. Harga XRP naik hingga ke atas US$0,5 naik 11,42% dalam 7 hari terakhir.
Adapun, Chainlink (LINK) menjadi salah satu top gainer sepekan terakhir mengalami kenaikan 38,80%, keluar dari area konsolidasi 17 bulan terakhir hingga sempat mencapai harga US$11.
“Kenaikan tiba-tiba ini dipicu oleh gelombang minat baru terhadap persetujuan ETF spot yang akan datang, serta peningkatan signifikan dalam volume perdagangan secara keseluruhan serta beberapa berita positif lainnya,” jelasnya.
Salah satu peristiwa penting adalah terdaftarnya iShares spot Bitcoin exchange-traded fund (ETF) yang diusulkan oleh perusahaan investasi BlackRock di Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC), yang merupakan perusahaan jasa keuangan yang menyediakan layanan kliring dan penyelesaian untuk pasar keuangan. DTCC adalah lembaga kliring untuk perdagangan NASDAQ menurut pakar ETF Eric Balchunas.
Hal ini menunjukkan proses selanjutnya dalam membawa ETF kripto ke pasar, di tengah penantian manajer investasi dan pelaku pasar yang masih menantikan persetujuan oleh Securities and Exchange Commission (SEC).
Masih seputar ETF, Pengadilan Banding AS juga dikabarkan menerbitkan mandatnya yang menegaskan kembali keputusannya yang mendorong SEC untuk mempertimbangkan kembali pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh Grayscale.
Selain, optimisme terhadap ETF Bitcoin spot. Tren mengenai halving Bitcoin tahun depan juga menjadi sentimen positif, dengan halving yang kurang dari 200 hari lagi telah menarik perhatian komunitas kripto karena secara historis peristiwa halving memiliki pengaruh besar terhadap pasokan Bitcoin.
|Baca juga: Upbit: Pasar Kripto Akan Tumbuh Positif pada Kuartal IV/2023
“Halving dalam konteks Bitcoin (BTC) adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun, yakni reward blok miner dibagi dua. Ini membatasi pasokan Bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi. Pengaruhnya adalah mengurangi laju pertumbuhan pasokan BTC, potensial meningkatkan nilai karena permintaan tetap tinggi sementara persediaan baru terbatas,” jelas Panji.
Sementara pasar Aset Kripto juga mendapat angin segar sejak pekan lalu pasca pidato tentang kebijakan ekonomi AS dari Jerome Powell pada Jumat, 20 Oktober 2023. Kenaikan ini diduga karena isi pidato dari Powell yang diinterpretasikan sebagai adanya tanda pelonggaran kebijakan ekonomi atau dovish, karena hal ini dapat memberikan keuntungan bagi market dengan volatilitas tinggi seperti kripto.
Adapun, pekan ini pelaku pasar juga menantikan laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, diperkirakan menunjukkan inflasi utama tahunan dan inflasi inti masing-masing turun menjadi 3,4% dan 3,7%. Sementara, pelaku pasar juga menantikan terkait keputusan suku bunga acuan oleh Federal Reserve pada pertemuan FOMC 31 Oktober – 1 November 2023.
Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Minggu ini
BTC/USDT
Support: US$30.000
Resistance: US$35.000
BTC telah melesat beberapa jam terakhir dimana mencapai harga US$35.000 dan pada Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 09:00 WIB BTC bertengger di harga US$34.778. BTC juga telah kembali mencetak harga tertinggi tahun ini (ATH) di harga US$34.778 dan masih akan berpotensi menguat terbatas ke kisaran harga US$35.000 – US$36.000. Sementara, harga US$30.000 yang sebelumnya resistance, saat ini akan menjadi area support psikologis. Indikator Stochastic bergerak memasuki area overbought dan MACD histogram bar masih dalam momentum bullish.
ETH/USDT
Support: US$1.730
Resistance: US$2.000
Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 09:00 WIB, ETH bertengger harga US$1.830. Saat ini ETH berupaya untuk menguji area resistance trendline di kisaran US$1.870, apabila berhasil breakout maka ETH akan berpotensi lanjut menguat ke area resistance psikologis di harga US$2.000. Sementara area support saat ini berada di kisaran US$1.730 indikator stochastic menuju area overbought dan MACD histogram memasuki momentum bullish.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News