1
1

Ajaib Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham MEDC, SCMA, dan DATA

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0,89% ke level 7.549 pada perdagangan Rabu (30/7), tertekan oleh aksi jual investor asing yang mencatatkan net outflow Rp635 miliar di seluruh pasar.

Tekanan juga datang dari sektor perbankan, yang terkoreksi menjelang rilis laporan keuangan emiten besar. Meski demikian, beberapa saham menunjukkan kekuatan teknikal dan sentimen positif yang bisa menjadi penopang pasar dalam jangka pendek.

“Kondisi makro memang tengah penuh tekanan, tapi sektor energi, teknologi, dan media mulai menunjukkan potensi rotasi investor, terutama yang mencari momentum akumulasi,” kata Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, dalam riset dikutip, Kamis, 31 Juli 2025.

|Baca juga: IHSG Kandas Setelah Reli 17 Hari

Menurutnya, terdapat tiga katalis global yang akan menjadi sentiment penekan sekaligus membuka peluang selektif.

Pertama, stabilnya suku bunga The Fed. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,5%, sesuai ekspektasi pasar. Proyeksi pemangkasan suku bunga pada kuartal IV/2025 tetap terbuka dan menjadi sinyal positif bagi aset berisiko ke depan.

Kedua, tekanan mata uang dan tarif baru Trump. Di Asia Tenggara, Bursa Vietnam terkoreksi tajam -4,11% akibat profit taking setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH) dan pelemahan mata uang Dong. Mata uang rupiah juga turut tertekan hingga JISDOR Rp16.387/USD. Sementara itu, kebijakan tarif Presiden Trump terhadap Korea Selatan (15%) dan India (25%) turut menjadi katalis kehati-hatian investor.

|Baca juga: BCA Bukukan Kinerja Solid di Semester I/2025, Ditopang Penyaluran Kredit yang Prudent

Ketiga, laporan keuangan emisi besar tekan psikologis pasar. UNVR melaporkan penurunan pendapatan sebesar -4,4% YoY menjadi Rp18,2 triliun dan penurunan laba bersih -12,6% YoY menjadi Rp2,1 triliun, menjadi salah satu faktor pelemahan sektor konsumer.

Adapun saham Pilihan Ajaib Sekuritas untuk memanfaatkan momentum di tengah volatilitas adalah:

1. MEDC (Medco Energi Internasional Tbk)
Rekomendasi: Buy
Harga Penutupan: Rp1.325
Target Price: Rp1.370
Stop Loss: Rp1.290

Saham MEDC berpotensi breakout dari fase sideways, dengan pergerakan harga di atas MA 5, 20, dan 100. Indikator MACD mengindikasikan momentum akumulasi yang mulai terbentuk. Sentimen positif didorong oleh kenaikan harga minyak mentah WTI kontrak September sebesar +7,4% dalam sepekan, yang kini mencapai USD70/barel, seiring dengan data ekonomi AS dan Uni Eropa yang melampaui ekspektasi.

|Baca juga: CIMB Niaga Bukukan Laba Sebesar Rp4,4 Triliun di Semester I/2025

2. SCMA (Elang Mahkota Teknologi Tbk)
Rekomendasi: Buy
Harga Penutupan: Rp193
Target Price: Rp199
Stop Loss: Rp187

Saham SCMA melanjutkan tren bullish continuation, dengan potensi membentuk pola rounding bottom menuju resistance di level 204–206. Sentimen penggerak datang dari rencana IPO anak usahanya, Vidio.com, yang memiliki aset Rp1,92 triliun dan kepemilikan sebesar 79,37%. IPO ini diperkirakan terjadi pada paruh kedua 2025.

3. DATA (PT Data Sinergitama Jaya Tbk)
Rekomendasi: Speculative Buy
Harga Penutupan: Rp1.930
Target Price: Rp1.990
Stop Loss: Rp1.840

Saham DATA berada di area resistance dengan MACD histogram positif dan volume akumulasi. Potensi kenaikan disokong oleh akuisisi strategis oleh Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek, yang kini menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 40%. Akuisisi ini dilakukan pada harga Rp974/saham dengan nilai transaksi Rp535,7 miliar.

Meskipun IHSG hari ini berpotensi bergerak melemah dalam kisaran 7.480–7.580, saham-saham dengan katalis fundamental maupun aksi korporasi seperti buyback, IPO, dan akuisisi strategis tetap menawarkan peluang selektif bagi investor yang cermat.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba SMBC Indonesia (BTPN) Anjlok 19% Jadi Rp1 Triliun di Semester I/2025
Next Post Penyaluran Kredit SMBC Indonesia (BTPN) Sentuh Rp185 Triliun di Semester I/2025

Member Login

or