1
1

Akan Terbitkan Obligasi, Pefindo Ganjar Peringkat PTPP idA

Gedung PTPP. | Foto: PTPP

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dengan penerbitan maksimum senilai Rp3 triliun.

“PTPP bermaksud menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan kembali utang jatuh tempo dan modal kerja,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 28 Juni 2024.

Di saat yang sama Pefindo menegaskan peringkat idA untuk PTPP serta Obligasi Berkelanjutan II dan Obligasi Berkelanjutan III. Pefindo juga menegaskan peringkat idA(sy) untuk Sukuk Mudharabah I yang diterbitkan Perusahaan. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.

|Baca juga: PTPP Tawarkan Bunga Obligasi sebesar 10,25%

“Peringkat tersebut mencerminkan pandangan kami atas peran penting PTPP kepada pemerintah, posisi PTPP yang kuat di industri, sumber pendapatan yang terdiversifikasi, dan fleksibilitas keuangan yang relatif kuat,” jelas Pefindo.

Menurut Pefindo, kekuatan ini diimbangi oleh leverage PTPP yang tinggi dan cakupan arus kas yang lemah, eksposur terhadap segmen properti yang berisiko tinggi, dan lingkungan usaha yang fluktuatif. Peringkat dapat dinaikkan jika PTPP memperbaiki leverage dan cakupan utang secara berkelanjutan didukung oleh peningkatan marjin yang substansial dari bisnis yang terdiversifikasi dan penagihan piutang yang lebih cepat.

“Kami dapat menurunkan peringkat jika profitabilitas memburuk secara material karena manajemen proyek yang lebih lemah atau persaingan yang meningkat dan/atau perusahaan berutang lebih tinggi dari yang diproyeksikan karena eksposur PTPP yang lebih tinggi pada proyek-proyek investasi.”

Didirikan pada tahun 1953, PTPP adalah salah satu perusahaan rekayasa dan konstruksi terbesar di Indonesia. Perusahaan saat ini berkembang ke sektor properti, dan realti, pracetak, dan penyewaan alat berat serta investasi di sektor energi dan infrastruktur. Pada akhir Desember 2023, pemegang sahamnya terdiri dari pemerintah Indonesia (51,0%), Koperasi Karyawan (Kopkar) (0,03%), dan publik (48,74%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Generali Indonesia Gandeng Duitin, Ajak Masyarakat Bijak Kelola Sampah
Next Post Market Brief: Wall Street Menghijau Jelang Rilis Data Inflasi

Member Login

or