Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat sore atau di akhir 2023 terpantau berakhir di area pelemahan. Indeks acuan saham Indonesia tak berhasil berbalik arah di sepanjang hari ini seiring minimnya sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri.
IHSG Jumat, 29 Desember 2023, perdagangan sore ditutup di level 7.272, melemah 31 poin atau setara 0,43 persen ketimbang pembukaan pada pagi tadi di 7303. Volume perdagangan tercatat sebanyak 17 miliar lembar saham senilai Rp8,86 triliun. Sebanyak 263 saham menguat, sebanyak 273 saham melemah, dan sebanyak 228 saham stagnan.
Dow Jones menguat ke rekor baru
Di sisi lain, indeks Dow Jones terlihat menguat ke rekor baru pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu dapat terjadi setelah sesi musim liburan yang sepi dengan para investor bersiap untuk mencatat kenaikan tahunan yang besar.
|Baca: Jelang Akhir Tahun, OJK Terbitkan POJK Layanan Digital oleh Bank Umum
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1 persen menjadi 37.710,10, mencatatkan penutupan tertinggi kedua berturut-turut sepanjang masa. S&P 500 berbasis luas naik kurang dari 0,1 persen menjadi 4.783,35. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi datar di 15.095,14.
“Dua bulan terakhir sungguh spektakuler. Tidak ada investor institusional yang mampu melakukan investasi yang kurang,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.
Ekuitas cenderung lebih tinggi sejak akhir Oktober karena pasar telah menerima inflasi yang moderat dan pasar tenaga kerja yang kuat dengan keyakinan bahwa perekonomian AS dapat menghindari resesi. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan sedikit peningkatan dalam klaim pengangguran. Namun, tingkat tersebut masih rendah menurut standar historis.
“Kekhawatiran saya saat ini adalah bahwa baik saham maupun obligasi telah menguat begitu agresif, kita benar-benar harus memikirkan skenario yang memungkinkan hal ini terus berlanjut,” kata Sosnick.
|Baca: BI Perkuat Kebijakan untuk Kendalikan Inflasi dan Nilai Tukar
Di antara masing-masing perusahaan, Apple naik 0,2 persen setelah pengadilan federal pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB) menangguhkan larangan penjualan model jam tangan terbarunya di AS. Larangan penjualan jam tangan tersebut sempat berlaku setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memilih tidak memveto keputusan mengenai hal tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News