Media Asuransi, JAKARTA — Dalam 24 jam terakhir per 19 Agustus 2025, Ajaib Kripto mencatat harga Bitcoin (BTC) turun 0,77 persen ke level US$116.400 (Rp1.884.289.020). Dominasi pasar BTC (BTC.D) kini berada di level 59,75 persen, sementara total kapitalisasi pasar aset kripto anjlok 1,25 persen menjadi US$3,88 triliun.
Berikut data Top Gainers dan Top Losers dalam 24 jam
Top Gainer |
Top Losers |
||
Bio Protocol |
+30,52 persen |
Centrifuge |
-16,77 persen |
Marlin |
+18,69 persen |
LTO Network |
-9,72 persen |
Orderly Network |
+18,01 persen |
Alpine F1 Fan Token |
-9,08 persen |
Data di atas diambil tanggal 19 Agustus 2025 pada pukul 08:00 WIB
Financial Expert Ajaib Panji Yudha, menjelaskan Bitcoin kembali melanjutkan pelemahannya pada Senin setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang pekan lalu, seiring para investor melakukan aksi ambil untung dari reli kripto terbaru. Hingga saat ini, tercatat Year-to-Date (YTD) harga BTC masih mencatatkan kenaikan sebesar 23 persen.
|Baca juga: AllianzGI Tunjuk Aliyahdin Saugi Jadi Presiden Direktur di Indonesia
|Baca juga: Komisaris Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) Markus Dinarto Pranoto Tutup Usia
“Investor kini tengah menantikan petunjuk mengenai langkah kebijakan berikutnya dari bank sentral, terutama saat Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato dalam ajang Jackson Hole Economic Symposium pada Jumat mendatang,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 20 Agustus 2025.
Aksi korporasi
Perusahaan asal Amerika Serikat, MicroStrategy (MSTR), kembali menambah portofolio kepemilikan bitcoinnya dengan membeli sebanyak 430 BTC. Aksi akumulasi ini dilakukan dengan harga rata-rata US$119.666 per koin.
|Baca juga: AS dan Inggris Pimpin Penetrasi Pasar Kripto Tercepat pada 2025
|Baca juga: Presiden Komisaris BCA (BBCA) Lepas 1 Juta Saham, Ini Tujuannya!
Mengacu pada data per Selasa, 19 Agustus 2025, MicroStrategy kini tercatat menggenggam total 629.376 BTC. Jumlah tersebut diperoleh dengan harga rata-rata akumulasi sebesar US$73.320 per unit.
Sementara itu, Metaplanet, perusahaan investasi asal Jepang, juga melanjutkan aksi akumulasinya dengan membeli 775 BTC senilai kurang lebih US$93 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Langkah ini menegaskan keyakinan perusahaan terhadap prospek jangka panjang bitcoin sebagai aset digital terbesar di dunia.
|Baca juga: OJK Godok SID untuk Kripto, Apa Untungnya Buat Investor?
CEO Metaplanet Simon Gerovich menjelaskan pembelian dilakukan di kisaran harga rata-rata US$120.006 per BTC. Dengan tambahan akumulasi terbaru ini, Metaplanet saat ini telah menguasai total 18.888 BTC dengan nilai sekitar US$1,94 miliar, dan rata-rata harga akuisisi sebesar US$102.653 per unit.
Seputar ETF Kripto
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menunda keputusan terkait sejumlah produk ETF kripto, termasuk Bitcoin-Ethereum ETF milik Truth Social, produk Solana dari 21Shares dan Bitwise, serta Core XRP Trust dari 21Shares. Ketiga produk tersebut kini dijadwalkan untuk diputuskan pada Oktober 2025.
Dalam pemberitahuan resmi tertanggal 18 Agustus, SEC menetapkan tenggat waktu baru, yakni 8 Oktober untuk Truth Social Bitcoin-Ethereum ETF yang diajukan di NYSE Arca, 16 Oktober untuk ETF Solana milik 21Shares dan Bitwise, serta 19 Oktober untuk Core XRP Trust dari 21Shares.
Hari ini, Bitcoin berpotensi bergerak di sekitar US$112 ribu hingga US$118 ribu. Dan Ethereum berpotensi bergerak di sekitar US$4.000 sampai dengan US$4.400.
Rekomendasi Altcoin
Altcoin |
Entry |
Take Profit |
Stop Loss |
OP (Layer-2) |
Rp11.300 |
Rp14.500 |
Rp10.600 |
COW (DEX) |
Rp6.000 |
Rp7.400 |
Rp5.600 |
DOGE (Memecoin) |
Rp3.600 |
Rp4.600 |
Rp3.300 |
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News