Media Asuransi, JAKARTA – PT Avia Avian Tbk (Avian Brands/AVIA) kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan dengan melakukan pembaruan terhadap Kebijakan Sustainability perusahaan.
Peningkatan ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memperkuat sistem manajemen keberlanjutan yang lebih terstruktur, terukur, dan selaras dengan standar nasional maupun internasional.
Kebijakan sustainability terbaru mencerminkan peningkatan komitmen perusahaan terhadap isu-isu ESG (Environmental, Social, and Governance) yang lebih luas dan mendalam, termasuk, pertama, komitmen jangka panjang terhadap praktik bisnis berkelanjutan.
|Baca juga: Avia Avian (AVIA) Tebar Dividen Tunai sebesar Rp1,33 Triliun
Kedua, penguatan environmental supply chain, dengan mendorong praktik ramah lingkungan di seluruh rantai pasok. Ketiga, penegakan social supply chain, melalui perlindungan hak asasi manusia, kondisi kerja yang adil, dan kepatuhan terhadap standar ketenagakerjaan.
Keempat, penolakan penuh terhadap animal testing, tanpa pengecualian. Dan kelima, netralitas politik, dengan tidak memberikan dukungan terhadap partai politik atau kandidat mana pun.
|Baca juga: Avia Avian (AVIA) Suntik Investasi Rp275,8 Miliar di Produsen Lem Dextone
Ruslan Tanoko, Wakil Direktur Utama Avian Brands menyampaikan bahwa kebijakan ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan landasan strategis dalam transformasi keberlanjutan yang lebih terstruktur dan berdampak.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan harus menjadi sistem, bukan slogan. Dengan kebijakan baru ini, kami memperkuat integritas dan akuntabilitas seluruh rantai nilai kami,” ujar perwakilan manajemen Avian Brands dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 2 September 2025.
Sebagai bagian dari penguatan sistem, Avian Brands mengembangkan Sustainability Management System (SMS) sebagai kerangka kerja strategis untuk mengelola seluruh aspek keberlanjutan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
“Sistem ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantauan, tetapi juga sebagai mekanisme pengambilan keputusan yang responsif dan berbasis data.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News