Media Asuransi, JAKARTA – Awal tahun 2025, semakin banyak analis yang melirik saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance, anak usaha PT Pertamina (Persero). Analis kompak sepakat memberikan rekomendasi beli saham TUGU.
Hingga awal tahun terdapat enam analis yang memberikan rekomendasi beli (buy) saham TUGU dengan target harga saham yang beragam mulai dari Rp1.600 per saham hingga Rp2.435 per saham. Hal ini mengindikasikan adanya potensi kenaikan lebih dari 50 persen jika harga saham TUGU kembali ke nilai wajarnya.
Deretan broker yang memberikan rekomendasi beli saham TUGU antara lain Trimegah Sekuritas dengan target harga di Rp2.435 per saham. Selanjutnya ada broker saham asal Korea yaitu Kiwoom Sekuritas dan Shinhan Sekuritas yang menetapkan target harga saham TUGU masing-masing di Rp2.100 per saham dan Rp2.050.
|Baca juga: Tugu Insurance Borong Penghargaan Di Akhir Tahun 2024
Kemudian BCA Sekuritas dengan rekomendasi beli dan target harga Rp1.600 per saham. Disusul oleh NH Korindo Sekuritas dengan target harga di Rp1.990 per saham. Rekomendasi beli saham TUGU terbaru dikeluarkan oleh Phillip Sekuritas.
Berdasar laporan riset yang ada, research analyst Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah, memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga Rp1.950 per saham atau setara dengan rasio Price to Book Value (PBV) 0,69x untuk tahun 2025.
Edo menyoroti beberapa katalis untuk saham TUGU di 2025 antara lain perbaikan sentiment makro ekonomi terutama jika terjadi penurunan suku bunga acuan, imbal hasil investasi TUGU yang lebih tinggi dari perkiraan serta loss rasio yang lebih rendah dari ekspektasi.
|Baca juga: Tugu Insurance Targetkan Pertumbuhan Premi 10% di Tahun 2025
Dalam laporan riset tersebut, Edo mengapresiasi kinerja keuangan TUGU yang solid dan memiliki berbagai rasio kesehatan keuangan yang jauh lebih baik dibandingkan kompetitor dan rata-rata industrinya.
“TUGU menunjukkan kinerja keuangan yang solid, menempatkan dirinya di depan para pesaing dengan metrik utama yang unggul, termasuk rasio solvabilitas (RBC) yang luar biasa yakni lebih besar dari 400 persen dibandingkan median industri sebesar 359 persen dan jauh di atas persyaratan minimum OJK sebesar 120 persen, yang mencerminkan stabilitas dan ketahanan finansial perusahaan,” ungkap Edo dalam keterangan resmi Tugu Insurance yang dikutip Rabu, 22 Januari 2025.
|Baca juga: Bos Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Kembali Koleksi Saham TUGU
Dalam laporan riset tersebut, dia juga melihat bahwa profitabilitas TUGU di September 2024 membaik. Laba bersih TUGU yang bersumber dari core operation tanpa menghitung pendapatan sekali waktu atas kemenangan gugatan hukum melawan Citibank NA, tumbuh 120 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 269 miliar menjadi Rp592 miliar.
Prediksi Edo, kinerja TUGU di tahun 2025 masih akan tetap tumbuh positif dengan pendapatan underwriting diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 10 persen hingga 13 persen. Sementara itu loss ratio dapat dipertahankan di bawah 60 persen, sedang laba bersih tumbuh double digit setidaknya 10 persen.
Hal menarik lain dari laporan riset tersebut adalah bahwa TUGU diperkirakan dapat secara konsisten membagikan dividen dengan rasio payout 40 persen dan dengan harga acuan terakhir berpotensi memberikan imbal hasil (yield) setidaknya sebesar delapan persen.
Apabila mengacu pada rekomendasi konsensus analis, maka rata-rata target harga saham TUGU berada di Rp1.993 per saham. Sementara harga saham TUGU pada perdagangan Rabu, 8 Januari 2024, ditutup di Rp1.010. Dengan demikian, pergerakan harga saham TUGU saat ini masih terdiskon dari nilai wajar yang ditetapkan oleh para analis.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News