Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menempatkan Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Lokal Issuer Default Rating (IDR) ‘BBB’ PT XL Axiata Tbk di Rating Watch Negative setelah pengumuman pengajuan merger dengan operator seluler, PT Smartfren Telecom Tbk.
Fitch Ratings Indonesia secara bersamaan telah menempatkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA(idn)’ dan semua obligasi senior tanpa jaminan dalam mata uang rupiah dan sukuk yang belum jatuh tempo di Rating Watch Negative.
“Rating Watch Negative mencerminkan pandangan kami bahwa transaksi ini akan menghilangkan kenaikan dari profil kredit standalone (SCP) pra-merger XL di ‘bb+’ akibat melemahnya hubungan induk dan anak perusahaan, termasuk hubungan legal dan strategis, dengan pemegang saham mayoritasnya sebesar 66,5%, Axiata Group Berhad,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 18 Desember 2024.
|Baca juga: Wow! Merger XL Axiata (EXCL) dan Smartfren (FREN) Bernilai Rp104 Triliun
Fitch kemungkinan akan memeringkat XL secara standalone berdasarkan struktur kepemilikan yang baru, sejalan dengan kriteria penilaian Parent and Subsidiary Linkages (PSL).
XL akan menjadi entitas yang bertahan setelah merger dan akan berganti nama menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. “Kami menilai bahwa SCP XLSmart akan lebih kuat satu tingkat dibandingkan SCP XL, tetapi penghapusan dukungan dari induk perusahaan yang diimplikasikan akan menyebabkan penurunan peringkat.”
Menurut Fitch, peringkat akhir akan bergantung pada kebijakan keuangan pasca-merger dan persyaratan persetujuan sesuai regulasi, transfer spektrum, dan hasil pemungutan suara pemegang saham.
|Baca juga: Dian Siswarini Mundur dari Posisi Presdir XL Axiata (EXCL)
“Kami memperkirakan akan menyelesaikan Rating Watch pada akhir paruh pertama tahun 2025, ketika merger menjadi tidak bersyarat secara praktis dan ketika kami memiliki informasi lebih lanjut mengenai kebijakan keuangan pasca-merger. Proses ini mungkin memakan waktu lebih dari enam bulan.”
Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
|Baca juga: Nokia Rampungkan Proyek Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah
Lebih lanjut, Fitch menerangkan transaksi merger ini menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, yang akan mempengaruhi kepemilikan spektrum perusahaan gabungan dan pengeluaran untuk pembelian kembali saham dari pemegang saham XL dan Smartfren yang tidak setuju. Sebagai konteks, Indosat harus mengembalikan 10MHz spektrum di band 2,1GHz kepada pemerintah sebagai bagian dari mergernya dengan Hutchison 3 Indonesia dua tahun lalu.
“Kami memperkirakan pemegang saham akan mendukung merger yang diajukan, mengingat manfaatnya, tetapi XL diwajibkan untuk membeli hingga Rp3,1 triliun saham XL dan Smartfren dari pemegang saham yang tidak setuju di bawah ketentuan pembelian kembali saham dalam perjanjian merger bersyarat.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News