1
1

Bank Jago Diganjar Peringkat A- dengan Outlook Stabil

Ilustrasi. | Foto: Bank Jago

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Jago Tbk di ‘A-(idn)’. Outlook dari peringkat tersebut adalah Stabil.

“Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 13 Juni 2025.

Peringkat Nasional Bank Jago didukung oleh franchise bisnis perbankannya yang semakin berkembang sebagai salah satu bank digital terbesar di Indonesia, yang didukung oleh ekosistem pemegang saham utamanya, serta perbaikan profitabilitas.

|Baca juga: Bank Jago (ARTO) Angkat Sutan Emir Hidayat Jadi Anggota DPS

“Kekuatan-kekuatan ini diimbangi oleh portfolio yang relatif terkonsentrasi serta risiko yang terkait dengan pertumbuhan pinjaman yang cepat dan target segmen nasabah yang lebih berisiko.”

Fitch memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia bertahan di 4,9% di tahun 2025 dan 4,7% di tahun 2026, meskipun ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian kebijakan domestik menimbulkan risiko. Eksposur ekspor Indonesia ke AS relatif rendah, tetapi efek lanjutan dapat membebani peluang pertumbuhan di sektor perbankan.

“Namun, kami memperkirakan pertumbuhan kredit sistem mendekati 10% dan margin pinjaman hanya tertekan secara moderat seiring penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia sebesar total 50bp di tahun 2025.”

Daya saing Bank Jago didukung oleh keterkaitannya dengan pemegang saham utamanya, GoTo. Hubungan ini membantu menjaga biaya pendanaan dan akuisisi pelanggan tetap rendah dan memungkinkan bank untuk memberikan pinjaman dengan menguntungkan meskipun memiliki rekam jejak operasional yang terbatas dan ukuran yang relatif kecil.

|Baca juga: Viral di Media Sosial Rekening Nasabah BCA dan Bank Jago Diblokir, PPATK Akhirnya Buka Suara!

Namun, kekuatan-kekuatan ini diimbangi oleh risiko yang terkait dengan model bisnisnya yang sedang berkembang dan konsentrasi peminjam yang tinggi, meskipun yang terakhir kemungkinan akan berkurang seiring dengan peningkatan penyaluran pinjaman ritel langsung dan UKM.

Penilaian kami terhadap profil risiko dan kualitas aset bank mempertimbangkan konsentrasi peminjam besar, aspirasi pertumbuhan tinggi, dan portofolio pinjaman yang lebih berisiko dibandingkan dengan bank-bank yang lebih besar.”

Portofolio pinjaman tanpa jaminan yang tumbuh pesat dapat mengakibatkan peningkatan biaya kerugian kredit, meskipun risiko ini sebagian dapat diatasi melalui penetapan bunga yang memadai, asuransi kredit, dan transfer kredit dengan entitas pihak ketiga.

Fitch memperkirakan risk-adjusted-return Bank Jago akan meningkat didukung oleh margin bunga bersih yang lebih tinggi di tengah pertumbuhan pesat pinjaman ritel dan UKM dengan imbal hasil lebih tinggi.

“Hal ini, bersama dengan peningkatan pendapatan non-bunga, seharusnya lebih dari cukup untuk mengimbangi kenaikan biaya kredit dan biaya pendanaan. Model operasi yang berfokus pada digital dari Bank Jago seharusnya dapat menjaga pertumbuhan biaya operasional tetap terkendali, sehingga menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan yang lebih rendah seiring waktu.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Erajaya Swasembada (ERAA) Tebar Dividen Tunai sebesar Rp299,89 Miliar
Next Post Waskita Karya (WSKT) Raih Kontrak Baru senilai Rp396,6 Miliar

Member Login

or