Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan peringkat idAA untuk obligasi subordinasi yang beredar.
Peringkat atas obligasi subordinasi berada dua tingkat lebih rendah dibandingkan peringkat perusahaan yang mencerminkan risiko surat utang tersebut dapat diturunkan nilainya (write down) jika terjadi kondisi non-viability.
|Baca juga:Laba Bersih BCA Syariah Tumbuh 19,5%
“Peringkat mencerminkan posisi pasar BBCA yang superior, profil likuiditas yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 6 Maret 2025.
Di sisi lain, peringkat juga mempertimbangkan risiko yang dapat muncul dari persaingan yang ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan. Peringkat dapat diturunkan apabila Bank mengalami pemburukan yang berkelanjutan dari aspek posisi usaha atau profil keuangan, khususnya pada indikator kualitas aset dan profitabilitasnya.
|Baca juga:Permudah Pencapaian Tujuan Investasi, BCA Hadirkan Investment Goals di myBCA
BBCA menawarkan rentang pelayanan perbankan yang lengkap mencakup pelayanan terhadap nasabah korporat, komersial, konsumer, internasional, dan treasuri. BBCA juga menawarkan bisnis pembiayaan konsumen, asuransi, dan pelayanan syariah melalui anak-anak perusahaannya.
Pada 31 Desember 2024, BBCA dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94% (dengan kepemilikan akhir oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono) dan publik (45,06%), dan Bank memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia, didukung oleh 1.264 kantor, 19.543 ATM milik sendiri, dan 27.844 karyawan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News