Melalui Daily Write Up bertajuk Company Initiation – Indosat (ISAT IJ) – Anticipating profitability enhancement following the ongoing network consolidation and potential data price increase, analis Mirae Sekuritas Robertus Hardy mengatakan PT Indosat Tbk (ISAT) terutama terlibat dalam layanan telekomunikasi seluler, yang memberikan kontribusi 86% terhadap pendapatan FY22, diikuti oleh MIDI (Multimedia, Data Comm, dan Internet, 12%) dan telekomunikasi tetap (2%).
Perusahaan beroperasi dengan merek ‘IM3’ dan ‘Tri’ setelah merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia pada Januari 2022. Total pelanggan ISAT mencapai 102,2 juta per Desember 2022 (vs. Telkomsel sebesar 159,8 juta per September 2022).
|Baca juga: Fitch Menaikkan Peringkat Obligasi Indosat Jadi AA+ Outlook Stabil
Menurut Robertus, ISAT siap memonetisasi basis pelanggannya yang besar dengan berencana menaikkan harga paket datanya sebagai sumber utama pertumbuhan pendapatannya tahun ini. Beberapa operator telekomunikasi lainnya juga mengindikasikan akan ada kenaikan harga mulai Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
“Jika dipasangkan dengan kemungkinan biaya yang lebih rendah setelah peluncuran konsolidasi jaringan, kami memproyeksikan peningkatan yang signifikan dalam profitabilitasnya, ke depannya.”
Terlepas dari kontribusi minimum terhadap kinerja konsolidasi ISAT saat ini, Robertus memproyeksikan bahwa produk fixed broadband yang baru diluncurkan ‘Indosat HiFi’ berpotensi memiliki penetrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain yang tersedia di pasar karena strategi harga yang agresif.
Dia menerangkan ISAT saat ini memiliki valuasi 4,8x dari EV/EBITDA 23F-nya (sedikit di atas rata-rata EV/EBITDA 10 tahun-nya sebesar 4,3x). Menurut Robertus, perseroan layak mendapatkan valuasi yang lebih premium, dalam pandangan kami, mengingat potensi peningkatan margin pasca kemungkinan kenaikan harga data dan konsolidasi jaringan, yang kami proyeksikan dapat meningkatkan margin EBITDA tahun ini.
“Oleh karena itu, kami menginisiasi ISAT dengan rekomendasi Trading Buy dan TP sebesar Rp7.700. Mengimplikasikan masing-masing 5,1/4,8x dari EV/EBITDA 23F/24F-nya dan potensi return 13,2% dari harga saat ini.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News