Media Asuransi, JAKARTA – Emiten produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dinilai berhasil meningkatkan penetrasi pangsa pasar di tengah pelemahan volume penjualan semen nasional pada April 2023.
Melalui Daily Write Up bertajuk Cement (Overweight/Maintain) – INTP gaining market share amidst weak April sales volume, analis Mirae Sekuritas, Emma A Fauni, menerangkan bawa penjualan semen nasional di bulan April mencapai 3,0 juta ton (-31,0% yoy, -38,8% mom), menjadikan volume 4 bulan pertama 2023 sebesar 17,3 juta ton (-12,1% yoy). “Jawa mengalami penurunan yang lebih tinggi (-35,0% yoy, -42,9% mom) dengan kelemahan lebih besar di Mid-Java (-26,8% yoy, -34,4% mom),” jelasnya.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Di Balik Rekomendasi Buy Saham Indocement (INTP)
Di luar Jawa, khususnya bagian timur Indonesia, Emma menjelaskan terlihat penurunan yang lebih ringan. Volume penjualan di Indonesia Timur turun sebesar -21,7% yoy dan 28,0% mom di bulan April, menjadikan penurunan kumulatif 4 bulan pertama 2023 hanya sebesar 6,4%. Kalimantan dan Nusa Tenggara bahkan mempertahankan volume penjualan yang flat.
“Kami memperkirakan Kalimantan akan terus mengalami peningkatan volume penjualan tahun ini, terutama didorong oleh pembangunan dua proyek smelter yang sedang berlangsung di wilayah tersebut,” tuturnya.
Meskipun volume penjualan nasional yang lemah di 4 bulan pertama 2023 (-12,1% yoy), Emma mengatakan INTP berhasil mempertahankan volume penjualan yang datar (-0,1% yoy), menyiratkan peningkatan pangsa pasar sebesar 3,3%.
Di sisi lain, volume penjualan domestik SMGR turun sedikit lebih dalam dibandingkan industri (-13,0% yoy). Kinerja operasional INTP di 4 bulan pertama 2023 terutama dapat dikaitkan dengan penjualan yang kuat di luar Jawa yang berhasil tumbuh sebesar 33,4% yoy.
Khususnya, INTP juga mencapai pertumbuhan luar biasa di Sulawesi (86,4% yoy) yang menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menangkap sebagian besar permintaan yang datang dari proyek pembangunan smelter. “Akibatnya, INTP mengalami perolehan pangsa pasar tertinggi di luar Jawa, mencapai 21,7% pada April 2023 (vs. 12,8% pada April 2022 dan 19,8% pada Maret 2023),” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News