Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Blue Bird (BIRD IJ/Not rated) – The worst has passed, analis Mirae Sekuritas, Rizkia Darmawan, menjelaskan bahwa BIRD membukukan pendapatan 3Q22 yang luar biasa di Rp114,4 miliar (+15,6% qoq, vs. 3Q21 net loss -Rp36,1 miliar), menghasilkan laba bersih 9M22 sebesar Rp260,6 miliar (vs. 9M21 net loss -Rp66,2 miliar). “Hasilnya melebihi ekspektasi konsensus,” katanya.
|Baca juga: Sosok Penggugat Blue Bird, Kapolda Metro Jaya dan Mantan Kapolri Rp11 Triliun
Dia menjelaskan pendapatan yang kuat terutama didorong oleh pendapatan 3Q22 yang lebih kuat dari taksi di Rp753,1 miliar (+9,1% qoq, +165,4% yoy) dan non-taksi di Rp207,8 miliar (+12,9% qoq, +70,2% yoy) yang semuanya membawa pendapatan 3Q22 sebesar Rp960,8 miliar (+9,9% qoq, +137,6% yoy).
“Perhatikan bahwa pendapatan 3Q22 BIRD sudah mencapai 92,5% dari rata-rata pendapatan kuartalan selama 2017-2019 sekitar Rp1,04 triliun. Pendapatan rata-rata harian per kendaraan pada 9M22 sudah mencapai ~Rp700.000, ~25% lebih tinggi dari FY21.”
Secara keseluruhan, Rizkia memperkirakan BIRD akan terus mencatat kinerja laba yang kuat, terutama didukung oleh 1) mobilitas orang yang lebih tinggi yang telah dinormalisasi ke tingkat pra-pandemi, 2) persaingan industri yang lebih lemah 3) strategi multi-salurannya.
Saat ini, BIRD diperdagangkan pada 0,8x P/B saat ini (-0,4 SD dari P/B rata-rata 5 tahun). “Kami mempertahankan pandangan positif kami terhadap BIRD di balik normalisasi mobilitas masyarakat dan persaingan industri yang melemah namun tetap berhati-hati terhadap tekanan inflasi dan meningkatnya kasus Covid-19,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
