Melalui Daily Write Up bertajuk Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP IJ) – Meeting guidance, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, mengatakan bahwa pihaknya melanjutkan rekomendasi ‘Buy’ di perusahaan. Di 2Q22, pertumbuhan pendapatan yoy double digit yang kuat dari ICBP dikontribusikan oleh pertumbuhan volume penjualan dan kenaikan ASP.
Pendapatan 2Q22 turun 10,4% qoq. Secara seasonality, topline 2Q lebih rendah biasanya konsumen membeli persediaan untuk Lebaran selama Ramadhan di 1Q. Khusus noodle, pertumbuhan volume penjualan ditopang oleh pasar domestik dan luar negeri. “Kami memperkirakan pertumbuhan volume penjualan yang kuat akan berlanjut di 2H22F mengingat Timur Tengah dan Afrika lebih kuat di 4Q.”
|Baca juga: Laba Indofood CBP (ICBP) pada Semester I/2022 Tergerus 40%
Hingga 1H22, pertumbuhan pendapatan (15%-17%) dan target EBIT margin (18-20%) masih dalam guidance manajemen. Sebagai catatan, perusahaan secara bertahap meneruskan kenaikan biaya bahan baku di semua segmen dengan menaikkan ASP pada 1Q22, April dan akhir Juni 2022. ICBP juga dapat memenuhi panduan EBIT pada kuartal tersebut. Perusahaan akan membukukan harga jual yang lebih tinggi lagi di 2H22F dengan prospek optimistis karena harga komoditas mulai melemah.
ICBP mempertahankan panduan awalnya pada 2Q22 mengingat prospek yang lebih positif pada volume penjualan di pasar luar negeri dan melemahnya harga komoditas. Dengan demikian, terang Christine, pihaknya memperkirakan kenaikan ASP dari akhir Juni hingga Juli 2022 akan berdampak pada EBIT margin di 2H22F.
Selain itu, ada kenaikan harga Bogasari yg minimal (c.3%) di Agustus 2022 (vs.26%-28% di 1H22). “Kami mengulangi rekomendasi Buy dengan TP yang sedikit lebih rendah di Rp10.550 karena kami menyempurnakan perkiraan kami yang didasarkan pada target P/E yang tidak berubah sebesar 19,5x,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News