Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas memperkirakan pertumbuhan pendapatan emiten pengelola RSIA Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan tetap kuat sepanjang tahun 2023 karena kenaikan tarif INA-CBGs.
Melalui Daily Write Up bertajuk Medikaloka Hermina (HEAL IJ) – 1Q23 review: Revenue growth outpaces earnings, revealing strength in business strategy, analis Mirae Sekuritas Rut Yesika Simak pada kuartal I/2023, HEAL membukukan laba bersih sebesar Rp109 miliar (-2,1% YoY, +105,2% QoQ), di bawah estimasi Mirae dan konsensus dengan run rate untuk FY23F sebesar 20,2% dan 19,1%.
“Meskipun laba bersih masih di bawah rata-rata run rate 3M sebelum pandemi, yakni 27,4%, hal itu disebabkan karena implementasi ERP yang sedang berjalan. Selain itu, kami menyukai pertumbuhan pendapatan HEAL pada kuartal I/2023 karena melampaui MIKA, yang menurun secara YoY dan QoQ di kuartal I/2023 (-34,6% YoY, -12,6% QoQ).”
|Baca juga: Peringkat Medikaloka Hermina (HEAL) Direvisi Jadi idAA Outlook Stabil
HEAL mencatat laba bersih kuartal I/2023 sebesar Rp109 miliar (-2,1% YoY, +105,2% QoQ), di bawah estimasi Mirae dan konsensus, dengan run rate untuk FY23F sebesar 20,2% dan 19,1%. Selain itu, hasil ini masih di bawah tingkat pertumbuhan rata-rata 3 bulan sebelum pandemi sebesar 27,4%, yang disebabkan oleh implementasi ERP. Meskipun demikian, pertumbuhan laba HEAL lebih tinggi dari MIKA yang turun baik secara YoY maupun QoQ (-34,6% YoY, -12,6% QoQ).
Pendapatan HEAL meningkat menjadi Rp1,35 triliun (+11,9% YoY, +3,2% QoQ), sejalan dengan estimasi kami dan konsensus pada 24,2% dan 23,4% masing-masing (dibandingkan rata-rata sebelum pandemi sebesar 24,6%).
“Peningkatan ini didorong oleh peningkatan hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan, masing-masing mencapai 388.000 (+31% YoY, +1% QoQ) dan 1,9 juta (+26% YoY, +6% QoQ). Selain itu, hasil ini mewakili 26,5% dan 26,7% dari hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan kami untuk FY23F.”
Rut percaya bahwa pertumbuhan pendapatan HEAL akan tetap kuat pada FY23F karena kenaikan tarif INA-CBGs sebesar 5%-10%. Sebagai catatan, kenaikan tarif INA-CBGs baru saja diumumkan bulan Januari lalu. “Kami mengharapkan bahwa kenaikan tarif tersebut akan sepenuhnya tercermin dalam pendapatan HEAL pada paling lambat kuartal III/2023.”
Selain itu, jelas dia, HEAL sedang menerapkan inisiatif digital seperti ERP untuk penggunaan internal dan eksternal, sehingga dapat lebih efisien ke depannya. Perusahaan juga akan terus membangun rumah sakit baru, seperti di Ciawi dan Aceh, yang dijadwalkan akan dibuka pada kuartal III/2023. Rut percaya bahwa dengan mengembangkan rumah sakit baru setiap tahun, HEAL dapat mencapai pertumbuhan awal dua digit pada 2023F dan 2024F.
“Kami mempertahankan rekomendasi Buy pada HEAL dengan target harga tidak berubah sebesar Rp1.700/saham karena prospek jangka panjang dan kenaikan harga ASP dari tarif INA-CBGs ke depan. TP kami dihitung menggunakan metode valuasi EV/EBITDA dengan target multiple FY23F EV/EBITDA sebesar 14,7x (sebelumnya 14,0x).”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News