1
1

BEDAH SAHAM: Menakar Prospek Merdeka Copper (MDKA)

Proses pengolahan hasil tambang di PT Merdeka Copper Gold Tbk . | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Emiten produsen emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dinilai memiliki prospek positif ke depan seiring dengan rencana produksi baterai EV dalam 2-3 tahun ke depan.

Melalui Daily Write Up bertajuk Merdeka Copper Gold (MDKA IJ/Not rated) – Seize the glittery moment, analis Mirae Sekuritas, Jennifer A Harjono, mengatakan bahwa MDKA membukukan pendapatan sebesar US$284,6 juta (+30,4% qoq, +126,4% yoy) di 3Q22 seiring pendapatan MBM mengimbangi penurunan pendapatan kuartalan Tambang Tembaga Wetar (-9,5% qoq), sehingga pendapatan 9M22 menjadi US$626,0 juta (+139,7% yoy).

“Meskipun topline tumbuh, MDKA mencatat kerugian bersih 3Q22 sebesar US$27,6 juta karena kenaikan biaya yang signifikan, terutama harga bahan bakar dan transaksi one-off. Terlepas demikian, laba bersih 9M22 perusahaan masih berdiri di US$69,2 juta (+228,5% yoy),” jelasnya.

|Baca juga: Merdeka Copper (MDKA) Selesaikan Buyback 61,47 Juta Saham Terserap

Jennifer menjelaskan ekspektasi resesi AS telah mendorong harga emas naik. Menurut World Gold Council, emas akan memiliki kinerja yang stabil namun positif di tengah volatilitas pada tahun 2023.

Sebagai salah satu aliran pendapatan utama MDKA, ASP emas perusahaan diperkirakan akan mengikuti proyeksi kenaikan harga emas pada tahun 2023, menurut pandangan kami. “Sementara itu, kami perkirakan jumlah emas yang diperoleh pada tahun 2023 akan tetap stabil sekitar 110.000-125.000 oz,” tambahnya.

Lebih lanjut, Jennifer menjelaskan MDKA mengumumkan rencananya untuk mencatatkan anak perusahaannya, MBM, ke BEI pada 1H23 dan akan memulai produksi baterai EV dalam 2-3 tahun ke depan.

Selanjutnya, integrasi Proyek AIM di bawah payung MBM akan meningkatkan nilai MBM. “Kami melihat tindakan ini akan bermanfaat bagi MDKA karena pembuatan baterai EV akan menciptakan produk bernilai lebih tinggi, yang akan menghasilkan profitabilitas perusahaan yang lebih baik,” jelasnya.

Saat ini, terang Jennifer, Mirae tidak memiliki coverage MDKA. “Kami melihat bahwa perusahaan menawarkan nilai yang menarik bagi para investor karena perusahaan: 1) diuntungkan preferensi pasar terhadap emas; 2) akan menyelesaikan RKEF ke-3 dan Proyek AIM pada 2H23; dan 3) value unlock MBM pada 1H23. Meskipun beberapa tekanan masih ada, kami melihat bahwa prospek positif masih lebih besar,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AASI: UU P2SK Tetap Mewajibkan Pemisahan Unit Syariah
Next Post Bank OCBC dan Imperial Group Kembangkan Aplikasi iClub Guna Dorong Ekonomi Digital 2023

Member Login

or