1
1

BEDAH SAHAM: Menanti Efek Ekspansi Mitra Keluarga (MIKA)

Media Asuransi, JAKARTA – Penambahan aset dan layanan baru PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dinilai dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan emiten berkode saham MIKA ini.

Melalui riset company update, analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, menjelaskan bahwa pihaknya menginisiasi MIKA dengan peringkat BUY pada TP 2.600, yang mencerminkan 18,5/16,6x dari rasio EV/EBITDA 21F/22F dan Rp10,8 miliar dari rasio EV/tempat tidur 21F.

“Kami memperkirakan EBITDA 21F akan tumbuh 45,5% yoy menjadi Rp1,9 triliun karena jumlah pasien rawat inap Covid-19 yang lebih tinggi selama semester I/2021 dan potensi pemulihan jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada semester II/2021,” tulisnya.

Menurutnya, pada harga saat ini di 2.250, MIKA diperdagangkan pada 15,9/14,2x dari rasio EV/EBITDA 21F/22F dengan ROE kuartal II/2021 sebesar 23,8%. Jono berpendapat MIKA layak dihargai dengan valuasi premium dibandingkan dengan peers regional yang saat ini diperdagangkan pada rata-rata 16,3/15,3x dari rasio EV/EBITDA 21F/22F dengan ROE kuartal II/2021 rata-rata hanya sebesar 15,9%.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Menghitung Prospek Kenaikan Penjualan ERAA

Lebih lanjut, Jono menuturkan pendapatan semester I/2021 MIKA, melonjak +65,8% yoy menjadi Rp2,39 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan segmen rawat inap dan rawat jalan masing-masing sebesar 70,2% dan 57,7% yoy.

Margin EBITDA dan laba bersih MIKA berturut-turut naik menjadi 42,4% dan 29,8%, dari sebelumnya 32,4% dan 20,0%, mengikuti pendapatan rata-rata per jumlah hari rawat inap dan jumlah kedatangan pasien rawat jalan berturut-turut sebesar 37,1% dan 41,1% yoy menjadi Rp4,3 juta dan Rp697.000.

Sementara itu, neraca MIKA tercatat kuat dengan kas bersih sebesar Rp1.7 triliun dan tanpa utang berbunga akan menjamin rencana ekspansi berkelanjutan di masa depan.

Dalam 3 tahun ke depan, sambung Jono, MIKA menargetkan untuk mengoperasikan enam rumah sakit baru dengan total 1200 tempat tidur, atau setara dengan 200 tempat tidur/rumah sakit. Dua di antaranya yang berlokasi di Cikarang dan Tangerang Selatan direncanakan untuk beroperasi mulai kuartal III/2022.

Mengingat capex tahun ini yang baru terserap 28% dari total anggaran Rp350 miliar, MIKA berencana akan lebih agresif di semester II/2021, antara lain dengan melakukan aksi M&A untuk dua rumah sakit potensial, yang salah satunya ditargetkan selesai di tahun ini. Ekspansi bisnis lain yang dilakukan baru-baru ini adalah penambahan klinik IVF (In Vitro Fertilization/bayi tabung).

Di luar itu, Jono juga mempertimbangkan efek stabilitas pergerakan harga saham lebih lanjut dengan dimulainya program buyback tahap kedua. Setelah berhasil melakukan buyback 48 juta saham dengan total nilai Rp112,9 miliar atau setara dengan Rp2.350/saham selama bulan Agustus dan September 2021, MIKA akan melakukan program buyback tahap kedua.

“Untuk kali ini, MIKA mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk membeli kembali sampai dengan 80 juta saham sampai Desember 2021, dengan harga maksimum 2,500/saham.”

Adapun risiko investasi yang perlu dicermati oleh investor adalah pertama, EBITDA 21F/22F yang lebih rendah dari perkiraan sebesar Rp1,9 triliun/Rp2,1 triliun. Kedua, jumlah hari rawat inap 21F/22F yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 639.000/671.000. Ketiga, jumlah kunjungan pasien rawat jalan 21F/22F yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,4 juta/2,6 juta.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Turis Asing ke Bali dan Riau Wajib Punya Asuransi Rp1,4 Miliar
Next Post Banting Setir ke Bisnis Energi, IATA Akusisi Anak Usaha BHIT

Member Login

or