Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan rekomendasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dari buy menjadi trading buy dengan target harga yang diturunkan menjadi Rp6.000 per saham.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI IJ) – 1Q23 review: Accelerating profitability, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo memaparkan pada kuartal I/2023, BBRI mencatat laba bersih Rp15,6 triliun (+29,5 QoQ; +27,9% YoY), masing-masing mencapai 25,0%/27,1% run rate dari perkiraan FY23/konsensus, vs rata-rata 5 tahun sebesar 23,1%.
|Baca juga: Bank BRI (BBRI) Bagikan Dividen Interim Rp 57 per Saham, Berikut Jadwal Lengkapnya
“Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi sebesar Rp32,8 triliun (+7,8% YoY), pendapatan non-bunga sebesar Rp14,4 triliun (+8,5% YoY), serta beban provisi yang lebih rendah sebesar Rp7,1 triliun (-10,5% YoY).”
Gross NPL sedikit meningkat menjadi 3,0% (4Q22: 2,8%), didorong oleh segmen kredit mikro, konsumer, dan kecil, yang diyakini karena faktor musiman. Handiman yakin kredit akan tumbuh lebih agresif di kuartal berikutnya, sejalan dengan faktor musiman.
Menurut dia, pengalihan kredit dari KUR bersubsidi ke kredit mikro komersial (Kupedes) akan meningkatkan yield kredit. Dia memaparkan tekanan CoF akan mereda di tengah likuiditas yang lebih tinggi saat kita memasuki periode pra-pemilu di semester II/2023.
Handiman menyempurnakan asumsi CoC dari 2,5% menjadi 2,4%, dengan mempertimbangkan kualitas aset yang lebih baik. Sementara itu, dia juga merevisi perkiraan NIM BBRI dari 8,4% menjadi 8,0%, untuk memfaktorkan CoF yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal I/2023.
“Kami menurunkan rekomendasi Buy menjadi Trading Buy dengan TP baru Rp6.000 (sebelumnya Rp6.100), berdasarkan target P/B FY23F sebesar 2,7x.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News