1
1

BEDAH SAHAM: Mengintip Besaran Dividen Gudang Garam (GGRM)

Emiten perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM). | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan akan kembali membagikan dividen dengan nilai Rp5 triliun atau setara yield dividen sekitar 10%.

Melalui Daily Write Up bertajuk Gudang Garam (GGRM IJ/Transfer Coverage) – Anticipating sustainable recovery along with margin improvement, analis Mirae Sekuritas Rut Yesika Simak menjelaskan setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua 2022, GGRM tampaknya sedang menerapkan strategi baru yang berfokus pada peningkatan margin.

“Kami percaya bahwa pesaing-pesaing juga mengadopsi pendekatan serupa sebagai respons terhadap kenaikan pajak ekspor berturut-turut selama dua tahun terakhir. Dengan penyesuaian pada Harga Jual Rata-rata (ASP) dan penekanan pada profitabilitas, kami mengantisipasi bahwa GGRM dapat melanjutkan perbaikannya hingga tahun 2024 dan seterusnya.”

|Baca juga: Bedah Saham: Menakar Efek Kenaikan Cukai bagi Gudang Garam

Melihat ke depan, Rut memproyeksikan pertumbuhan EBIT dan laba bersih GGRM dengan CAGR (2022-2028F) sebesar 23%, sementara pertumbuhan pendapatan akan tetap rendah di sekitar 1%. Proyeksi pertumbuhan pendapatan kami didasarkan pada asumsi penyesuaian harga dan penurunan volume rokok, terutama untuk SKM, yang diperkirakan akan mengalami kontraksi sekitar 10% pada tahun 2024.

Rut mengantisipasi bahwa seiring dengan terus membaiknya kinerja operasional perusahaan, GGRM akan terus menerapkan praktik pembagian dividen dalam waktu dekat. Ke depan, dia memproyeksikan dividen sebesar Rp5 triliun pada tahun 2024, yang dapat menghasilkan perkiraan yield dividen sekitar 10%.

Lebih lanjut, Rut memindahkan coverage kami terhadap GGRM dengan rekomendasi Trading Buy. Dia menentukan target harga menggunakan metode valuasi DCF. “Target harga (TP) kami untuk GGRM adalah Rp30.000, yang mengimplikasikan rasio P/E sebesar 9,3x dan 8,9x untuk tahun 2023 dan 2024, secara berturut-turut. TP kami berada dekat dengan -1 SD dari rata-rata P/E forward 5 tahunnya.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Surplus Neraca Perdagangan pada September 2023 Diperkirakan Susut Jadi US$2,5 Miliar
Next Post BPS: Ekspor RI Merosot Tajam, Jadi US$20,76 Miliar di September 2023

Member Login

or