1
1

BEDAH SAHAM: Mengintip Performa Positif RMK Energy (RMKE)

Kantor pusat PT RMK Energy Tbk. | Foto: ist
Media Asuransi, JAKARTA – PT RMK Energy Tbk (RMKE) dinilai memiliki performa keuangan yang bagus seiring dengan realisasi laba bersih yang tumbuh 135,6% pada 9 bulan pertama 2022.

Melalui Daily Write Up bertajuk RMK Energy (RMKE IJ) – 9M22 result review: Volume backed strong growth, analis Mirae Sekuritas, Rizkia Darmawan, mengatakan bahwa pada 9M22, RMKE menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang kuat lagi sebesar 135,6% yoy, didukung oleh pertumbuhan volume yang kuat dari perdagangan dan jasa batu bara, sehingga laba bersih kumulatif menjadi Rp275,3 miliar. “Angka ini sejalan dengan estimasi laba bersih FY22F kami di Rp375,7 miliar, dengan run rate 73,7%,” katanya.

|Baca juga: Tahun 2023 Ada 57 Perusahaan yang ditargetkan IPO

Secara kumulatif, terang dia, pendapatan 9M22 tumbuh 121,7% yoy menjadi Rp1,90 triliun, berasal dari pertumbuhan volume yang solid sebesar 38,4% yoy dari perdagangan batu bara, yang membawa total volume perdagangan batu bara pada 9M22 menjadi 1,62 juta ton dengan pendapatan sebesar Rp1,52 triliun (+160 % yoy).

Sementara itu, pendapatan dari jasa batubara tumbuh sebesar 40,9% yoy menjadi Rp389,9 miliar, didukung oleh pertumbuhan volume sebesar 21,1% yoy. Total volume dari jasa batu bara saat ini mencapai 5,46 juta ton.

Secara kuartalan, volume perdagangan batu bara 3Q22 sedikit lebih rendah pada 620.000 ton vs 681.000 ton di 2Q22 (-8,9% qoq) karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan. Namun, volume 3Q22 dari layanan batu bara tumbuh sebesar 36,8 qoq. “Hal ini mendukung pandangan kami bahwa segmen ini tidak terlalu bergejolak,” jelasnya.

Rizkia terus mengapresiasi strategi RMKE untuk mengembangkan infrastruktur logistiknya ke depan. Pada tahun 2023, perusahaan menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jalan angkut untuk memberikan layanan ke stasiun pemuatan Gunung Megang dan konveyor bawah tanah. Capex pada tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp350 miliar (vs Rp174 miliar pada tahun 2022).

“Kami mempertahankan rekomendasi beli kami dengan TP Rp1.300. TP kami menggunakan metode valuasi DCF, yang menyiratkan P/E FY23F sebesar 14,7x.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perluas Jaringan Layanan, Peserta BI-Fast Kini Bertambah 29 Bank
Next Post LPDP – Kemenkeu Berikan Program Beasiswa Untuk Prodi Kedokteran

Member Login

or