1
1

BEDAH SAHAM: Mengintip Prospek Saham Japfa Comfeed (JPFA)

Pusat produksi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menilai tahun 2023 akan memberikan prospek yang lebih baik untuk sektor perunggasan didukung oleh penurunan harga bahan baku seiring dengan normalisasi harga komoditas global, sehingga marjin profitabilitas segmen pakan akan meningkat.

Melalui Daily Write Up bertajuk Japfa Comfeed Indonesia (JPFA IJ) – Earnings preview: Anticipating lower-than-expected 4Q earnings, analis Mirae Sekuritas Emma A. Fauni memperkirakan pendapatan 4Q22F Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan mencapai sekitar Rp154 miliar, mencerminkan pertumbuhan negatif 70,2% YoY dan 51,5% QoQ.

Proyeksi ini akan membawa pendapatan kumulatif FY22F menjadi Rp1,58 triliun (-18,5% YoY), penurunan 24,5% dari proyeksi sebelumnya karena pemulihan harga broiler dan DOC yang lebih lambat dari perkiraan di tengah sedikit penurunan harga soybean meal.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Japfa Comfeed (JPFA) BB- Outlook Stabil

Emma menerangkan harga broiler yang lemah pada akhir 3Q berkepanjangan sampai 4Q yang kami kaitkan dengan jumlah pemusnahan yang lebih rendah sejak Oktober sekitar 7 juta-17 juta FS/minggu (dibandingkan pemusnahan sebelumnya pada 20 juta-70 juta/minggu). Harga rata-rata broiler di 4Q mencapai Rp15.700/kg (-18,1% YoY, -15,3% QoQ).

“Bahan baku untuk segmen pakan melunak, dengan rata-rata harga soybean meal di 4Q turun sebesar 7,4% QoQ. Namun, penguatan margin segmen pakan sepertinya tidak cukup untuk mengimbangi lemahnya harga broiler dan DOC.”

Emma yakin, tahun 2023 akan memberikan prospek yang lebih baik untuk sektor perunggasan didukung oleh penurunan harga bahan baku seiring dengan normalisasi harga komoditas global, sehingga marjin profitabilitas segmen pakan akan meningkat.

“Kami memangkas perkiraan pendapatan 23F kami sebesar 19,6% dari perkiraan sebelumnya untuk memperhitungkan pemulihan harga broiler yang lebih lambat dan normalisasi harga bungkil kedelai di bawah perkiraan pada awal tahun 2023. Kami mengulangi rekomendasi Buy kami dengan TP lebih rendah di Rp1.800/saham.”

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja Solid, Emiten Sektor Perbankan Layak Dikoleksi
Next Post Nokia Berambisi Jadi Pemimpin Jaringan dan Cloud di Dunia

Member Login

or