1
1

BEDAH SAHAM: Mengukur Kesehatan Keuangan SIDO

beberapa karyawan sedang bekerja memproduksi. | Foto: sidomuncul.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dinilai memiliki posisi keuangan yang bagus dengan potensi rasio pembayaran dividen lebih dari 90%. 

Melalui riset Company Updateanalis Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Hardy, menginisiasi SIDO dengan peringkat BUY pada TP 955, yang menyiratkan 16,3/15,3x dari rasio EV/EBITDA 21F/22F. 

“Selain neraca yang sehat dengan kas bersih Rp825 miliar, yang memungkinkannya untuk membagikan lebih dari 90% rasio pembayaran dividen sambil tetap mempertahankan opsi untuk kemungkinan ekspansi anorganik,” jelasnya.  

Dia berpandangan bahwa produk herbal, suplemen, dan minuman perseroan masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh, terutama di Indonesia bagian timur dan beberapa negara tujuan ekspor seperti Nigeria dan Malaysia. 

Selain produk Tolak Angin dan Kuku Bima, produk Vitamin C dan Minuman Jahe (Kopi Jahe, Susu Jahe) diharapkan penjualannya meningkat pada kuartal IV yang menandai datangnya musim penghujan. 

|Baca juga: 2021 Makin Ekspansif, Sido Muncul Anggarkan Capex Rp 135 Miliar

Pada valuasi kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp23,85 triliun (795/saham), SIDO diperdagangkan pada 13,5/126x dari rasio 21F/22F EV/EBITDA. 

Mengingat ROE yang superior sebesar 36,4%, Robertus berpendapat bahwa SIDO layak mendapatkan premium dibandingkan dengan emiten JAKCONS lainnya yang saat ini diperdagangkan pada rata-rata 14,2/10,7x dari rasio 21F/22F EV/EBITDA dengan hanya 24,6% dari rata-rata ROE. 

 

 

Lebih lanjut, Robertus menerangkan bahwa laba bersih SIDO pada kuartal III/2021 melonjak 56% qoq  menjadi Rp363,5 miliar menyusul peningkatan pendapatan 30,2% qoq menjadi Rp1,12 triliun, dan penurunan Opex secara signifikan karena beberapa upaya efisiensi operasional. 

“Oleh karena itu, laba bersih dan pendapatan 9 bulan 21 sebesar Rp865,5 miliar dan Rp2,78 triliun, masing-masing adalah 35,1% dan 23% yoy lebih tinggi.”

Sementara itu, penjualan produk jamu & suplemen pada 9 bulan 2021, yang memberikan kontribusi 77% terhadap laba kotor konsolidasi, tumbuh 22,6% yoy menjadi Rp1,77 triliun dengan marjin laba kotor yang lebih baik sebesar 67,6%. 

Penjualan produk makanan & minuman pada 9 bulan 2021, yang memberikan kontribusi 21% terhadap laba kotor konsolidasi, naik 24,5% yoy menjadi Rp899 miliar dengan marjin laba kotor yang lebih tinggi sebesar 36,3%. 

Adapun risiko investasi yang perlu diperhatikan saat berinvestasi di saham SIDO adalah pertama, pendapatan 21F/22F yang lebih rendah dari Rp4,02 triliun/Rp4,23 triliun. Kedua, marjin EBITDA 21F/22F yang lebih tipis dari 41,5%/41,9%.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Tegaskan Peringkat Telkom (TLKM) BBB Stabil
Next Post BCA Bukukan Laba Bersih Rp23,2 Triliun per September 2021

Member Login

or