1
1

BEDAH SAHAM: Menilik Performa Indo Tambangraya (ITMG)

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – PT Indo Tambangraya Mega Tbk (ITMG) dinilai memiliki performa yang solid dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 84,7% pada kuartal III/2022, sedangkan laba bersih tumbuh 181,3%.

Melalui Daily Write Up bertajuk Indo Tambangraya Megah (ITMG IJ) – 9M22 result review: Solid performance, analis Mirae Sekuritas Juan Harahap menjelaskan ITMG mencatat pendapatan 3Q22 sebesar USD1,2 miliar (+52,9% QoQ; +84,7% YoY), yang berarti total pendapatan sebesar USD2,6 miliar (+97,7% YoY) di 9M22, di atas perkiraan Mirae dan konsensus sebesar 84,8% dan Laju lari 80,5% ke perkiraan FY22F, masing-masing.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Masa ‘Suram’ Blue Bird (BIRD) Telah Berlalu

Pertumbuhan pendapatan pada 3Q22 terutama didorong oleh ASP yang lebih tinggi sebesar USD210,5/ton. Secara triwulanan, pendapatan naik +4,0% ditambah dengan volume penjualan yang lebih tinggi sebesar 5,7 juta ton atau meningkat sebesar 46,2% QoQ. Pertumbuhan volume penjualan yang luar biasa tersebut disebabkan oleh pergeseran jadwal pengiriman penjualan batubara dari 2Q22 ke 2H22 di tengah tingginya harga batu bara.

Untuk laba bersih, ITMG membukukan USD433 juta (+74,9% QoQ; +181,3% YoY) di 3Q22, menjadikan laba bersih 9M22 menjadi USD894 juta (+229,1% YoY). “Hasilnya sejalan dengan perkiraan kami (pada run-rate 79,4%) tetapi di atas konsensus (pada run-rate 86,3%).”

Di sisi operasional, volume produksi mencapai 4,6 juta ton pada 3Q22 atau meningkat 17,9% QoQ, yang berarti angka operasional 9M22 sebesar 12,3 juta ton (-7,5% YoY), atau setara dengan 66,5% dari perkiraan Juan di 2022F. Menurutnya, pencapaian yang rendah dari perkiraannya disebabkan oleh keterlambatan dimulainya produksi Graha Panca Karsa (GPK) hingga 2023.

“Kami perkirakan harga jual batu bara yang lebih rendah di 4Q22 seiring dengan harga batu bara global yang lebih rendah. Dari sisi produksi, manajemen menargetkan volume produksi yang sedikit lebih tinggi didukung oleh peningkatan produksi di area Bharinto.”

Juan mempertahankan rekomendasi Hold pada ITMG dengan target harga yang tidak berubah di Rp39.400. “TP kami diperoleh dengan menggunakan metode penilaian P/E dengan beberapa target P/E FY23F sebesar 7,0x, sedikit di bawah SD dari rata-rata 5 tahun).”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post At Yaltha Jadi Dirut Baru Jasindo Syariah
Next Post Bank KB Bukopin Bersiap Salurkan Kredit Pembiayaan Kendaraan Listrik

Member Login

or