Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada kuartal III/2021 sangat impresif sehingga membuat PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menaikkan target harga saham BBNI menjadi Rp8.975.
Melalui riset bertajuk Bank Negara Indonesia (BBNI IJ) – 9M21 review: Earnings beat, analis Mirae Sekuritas, Handiman Soetoyo mengatakan di kuartal III/2021, BBNI membukukan laba bersih Rp2,72 triliun (+2,9% qoq), membalikkan rugi bersih Rp136,8 miliar di kuartal III/2020. Beban provisi turun secara signifikan di kuartal III/2021 (-19,4% qoq) karena peningkatan kualitas aset.
Secara kumulatif, BBNI membukukan laba bersih sebesar Rp7,75 triliun di 9 bulan 2021 (+79,3% YoY), didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) dan pendapatan non-bunga (Non-II) serta stabilnya beban provisi.
“Laba bersih 9 bulan 2021 BBNI masing-masing mencapai 109,2% dan 85,0% dari perkiraan FY21 kami dan konsensus, dibandingkan dengan rata-rata run-rate 5 tahun sebesar 77,8%, sehingga di atas ekspektasi.”
Realisasi pinjaman BBNI tumbuh menjadi Rp570,6 triliun (+0,2% qoq, 3,7% yoy), terutama di perusahaan papan atas non-BUMN (+4,8% yoy), kecil (termasuk mikro bersubsidi) (+14,6% yoy), dan payroll ( +17,2% yoy) segmen pinjaman.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Efek Lonjakan Batu Bara terhadap Kinerja Bukit Asam (PTBA)
NPL melanjutkan tren turun triwulanan sejak puncaknya 4,3% di kuartal IV/2020, sekarang berada di 3,8% di kuartal III/2021. Meskipun NPL tetap tinggi menurut standar historis dan dibandingkan dengan rekan-rekan, trennya menggembirakan dan kami melihatnya sebagai katalis peringkat ulang utama untuk saham.
“BBNI telah menandatangani kesepakatan awal untuk mengakuisisi bank kecil (kabarnya Bank Mayora) untuk diubah menjadi bank digital dengan mitra yang kuat di bidang teknologi (kabarnya Sea Ltd), menyasar nasabah UKM.”
Karena BBNI baru saja meningkatkan modalnya melalui Obligasi Modal AT-1 senilai US$600 juta, Handiman berharap peningkatan modal ekuitas yang direncanakan hingga Rp11,7 triliun dapat dikurangi, sehingga berdampak lebih kecil pada pemegang saham saat ini.
“Karena pendapatan 9 bulan 2021 BBNI jauh di atas perkiraan kami, kami menyempurnakan estimasi pendapatan kami di BBNI. Kami merevisi turun perkiraan pertumbuhan pinjaman kami tetapi meningkatkan imbal hasil aset karena pemulihan pinjaman yang direstrukturisasi lebih tinggi. Kami juga memangkas asumsi biaya kredit untuk mencerminkan prospek makro yang lebih baik.”
Dengan demikian, Mirae meningkatkan harga targetnya menjadi Rp8.975 berdasarkan target P/B 1,3x pada BPS FY22 Mirae dengan rekomendasi Beli. “Risiko kerugian dari panggilan kami meliputi: 1) pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah; 2) pemulihan kualitas aset yang lebih lambat; dan 3) peningkatan modal sendiri pada tahun 2022.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News