Media Asuransi, JAKARTA – Persaingan di pasar ritel perbaikan rumah dinilai menjadi tantangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk dalam meningkatkan kinerja keuangan ke depannya.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Ace Hardware Indonesia (ACES IJ) – January 2022 SSSG: Remain negative, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, menjelaskan bahwa ACES membukukan penjualan Rp581 miliar di Januari, turun 2,3% year on year (yoy). Penjualan Januari keseluruhan mencapai run-rate 7,7% dan 7,4% terhadap perkiraan FY22F kami dan konsensus, masing-masing (vs rata-rata 8,8% dalam tiga tahun terakhir). “Dengan demikian, kami menganggap penjualan Januari sedikit lebih rendah dari perkiraan kami,” tulisnya.
Meskipun PPKM dilonggarkan pada Januari, jelasnya, pendapatan perusahaan belum menunjukkan peningkatan yang berarti, yang menurut pandangannya disebabkan oleh persaingan yang terus berlanjut di pasar ritel perbaikan rumah.
|Baca juga: Ace Hardware (ACES) Agresif Buka Gerai Baru
“Kami juga berpendapat bahwa target pasar ACES adalah mereka yang bersedia mengeluarkan harga lebih tinggi karena penjualan didorong oleh ukuran keranjang yang lebih besar daripada peningkatan volume penjualan. Selain itu, kami mencatat bahwa lalu lintas toko sekarang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi,” tambahnya.
ACES mencatat SSSG Januari sebesar -4,5% yoy. Secara keseluruhan, Jawa kecuali Jakarta adalah wilayah dengan kinerja terburuk dengan membukukan SSSG -5%, diikuti oleh Jakarta dengan penurunan SSSG sebesar -4,4% yoy. Perusahaan harus menutup dua toko di Jawa Timur dan dua lainnya di Jakarta pada 4Q21.
Selain itu, menurut pandangan Christine, perusahaan telah melakukan penjualan bersih di bulan Februari karena tingkat persediaan yang tinggi sejak 3Q21. Dia pikir akan ada risiko penurunan pada marjin karena penjualan menurun didukung oleh tingkat PPKM yang lebih tinggi sejak lonjakan kasus varian Omicron serta inventaris yang tinggi yang memicu beberapa diskon penjualan. Pada 3Q21, hari persediaan ACES mencapai 377 hari, tertinggi sejauh ini.
“Kami menyempurnakan prakiraan kami di ACES. TP kami sebesar Rp1.140 didasarkan pada P/E 2022F yang tidak berubah sebesar 32x, sekitar +1 SD dari P/E rata-rata 10 tahun.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News