1
1

BEDAH SAHAM: Transformasi Chandra Asri dari Rugi Jadi Untung

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil mengubah kinerja rugi operasional menjadi laba operasional pada kuartal I/2023.

Melalui Daily Write Up bertajuk Chandra Asri Petrochemical (TPIA IJ/Not Rated) – Positive transformation to net profit from net loss, analis Mirae Sekuritas Robertus Hardy menjelaskan PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) memproduksi beragam produk petrokimia, dengan Olefin dan Polyolefin menyumbang 65,7% dari laba kotornya. Bahan-bahan ini sangat penting untuk produksi etilena, polietilen, propilena, dan polipropilena.

TPIA memiliki kapasitas produksi 590.000 ton polypropylene dan 736.000 ton polyethylene, dengan fasilitas yang berlokasi di Ciwandan (Jawa Barat) dan jaringan distribusi sepanjang 45 km.

|Baca juga: Chandra Asri Diganjar Peringkat idAA- oleh Pefindo

Meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 25,9% YoY, jelas Robertus, TPIA mencapai peningkatan laba kotor yang luar biasa sebesar 33,3% menjadi US$33,3 juta di kuartal I/2023. Hal ini didorong oleh harga rata-rata bahan baku Naphtha yang lebih rendah akibat anjloknya harga minyak mentah Brent. Laba operasional berubah positif menjadi US$4,6 juta, dan keuntungan lainnya sebesar US$35 juta selanjutnya berkontribusi pada laba bersih sebesar US$8,6 miliar di kuartal I/2023. “Perusahaan diperkirakan akan mempertahankan profitabilitas dan mencapai laba bersih sebesar US$36,8 juta di FY2023.

Robertus menuturkan, Indonesia memiliki konsumsi Polyethylene dan Polypropylene per kapita terendah dibandingkan dengan wilayah lain, menghadirkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Dengan CAGR 7,4% yang diproyeksikan untuk perekonomian Indonesia hingga tahun 2025, TPIA memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari prospek industri makro yang menguntungkan.

Dia mengungkapkan bahwa TPIA saat ini diperdagangkan dengan penilaian wajar, dengan rasio P/B dan P/S masing-masing sebesar 4,3x dan 5,9x. “Valuasinya mendekati rata-rata historisnya dan rekan-rekannya di Asia. Peringkat untuk perusahaan belum ditetapkan, tetapi akan dinilai kembali dalam publikasi kinerja keuangan dan operasional yang akan datang.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perusahaan Asuransi AS Hadapi Kenaikan Modal sebesar 15% untuk Ekuitas CLO Tahun Depan
Next Post Pasar Reasuransi Global Shanghai Bakal Tarik Lebih Banyak Bisnis dari Luar Negeri

Member Login

or