Media Asuransi, JAKARTA – Valuasi saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) dinilai tidak murah karena diperdagangkan pada trailing P/E 2021 sebesar 30,0 kali atau lebih tinggi dari sebagian besarnya peersnya.
Melalui Daily Write Up bertajuk Dewi Shri Farmindo Tbk. (DEWI IJ/Not rated) – A new kid on the block, analis Mirae Sekuritas, Emma A Fauni, menerangkan bahwa Indonesia baru saja menyambut IPO pemain unggas baru, yakni Dewi Shri Farm (DEWI). DEWI memiliki bisnis perunggasan lokal yang utamanya bergerak di segmen hilir. Per tahun 2021, segmen karkas menjadi kontributor terbesar dari total penjualannya yang mencapai 74%.
Dibandingkan dengan pemain unggas yang sudah go public lainnya di Indonesia, DEWI relatif lebih kecil. Penjualannya pada tahun 2021 mencapai IDR82 miliar, kurang dari 1% dari tiga integrator unggas teratas di Indonesia, dan kurang dari 5% dari SIPD dan WMUU. “Selain itu, ukuran asetnya mencapai IDR85 miliar, kurang dari 5% dari para rivalnya. Namun, melihat profitabilitas, DEWI tidak jauh di belakang MAIN dan SIPD,” jelasnya.
|Baca juga: Rekomendasi Sektor Unggas Turun Jadi Netral, JPFA & WMUU Jadi Top Picks
Kami menemukan bahwa fokus pada segmen hilir telah menjadi strategi umum bagi pendatang baru di bisnis perunggasan mengingat segmen tersebut masih dianggap value-accretive karena merupakan 1) segmen yang paling terfragmentasi; 2) yang paling dekat dengan konsumen akhir; dan 3) relatif lebih mudah untuk dilayani.
Serupa dengan WMUU, DEWI juga memulai bisnisnya di peternakan ayam pedaging komersial. Perusahaan kemudian mengubah strateginya dengan memprioritaskan ekspansi di segmen hilir terlebih dahulu sebagai strategi untuk kemudian berekspansi ke arah hulu.
Dari segi valuasi, Emma menganggap DEWI ini tidak murah. DEWI diperdagangkan pada trailing P/E 2021 sebesar 30.0x, lebih tinggi dari sebagian besar peers-nya. Namun, karena skala bisnisnya yang lebih kecil dibandingkan dengan rekan-rekan lain yang terdaftar, Emma percaya seharusnya tidak mengejutkan untuk melihat pertumbuhan yang lebih agresif dalam beberapa tahun ke depan jika ekspansi kapasitas berjalan dengan baik, disertai dengan kemampuan untuk memperoleh off-taker client.
“Kami menganggap DEWI sebagai saham berkapitalisasi kecil karena memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun, sehingga investor harus mewaspadai risiko fluktuasi harga saham yang lebih tinggi.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News