Media Asuransi, JAKARTA – Pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024 dinilai akan memberikan efek positif bagi sektor otomotif yang pada tahun 2023 kinerja penjualannya turun.
Melalui Daily Write Up bertajuk Automotive (Overweight/Maintain) – Investment Playbook: Cautiously optimistic about the potential continuation of growth, analis Mirae Sekuritas Robertus Hardy menjelaskan seiring dengan kenaikan suku bunga yang agresif belakangan ini, dengan penuh kehati-hatian dirinya tetap mempertahankan optimisme terhadap potensi kelanjutan pertumbuhan penjualan produk otomotif di masa depan.
|Baca juga: Saham Sektor Otomotif Dinilai Masih Overweight
“Optimisme ini didasarkan pada potensi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode pemilihan umum pada tahun 2024, yang akan melibatkan beberapa tahap pemilihan.”
Dia menjelaskan volume penjualan mobil tahunan di Indonesia hanya mencapai 0,4 unit per 100 orang dalam populasi (berdasarkan data hingga FY22). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, yang memiliki masing-masing 1,8 dan 1 unit per 100 orang.
Korea Selatan dan Jepang mencapai 2,4 dan 3,1 unit per 100 orang, masing-masing. “Dikarenakan penetrasi pasar yang masih sangat rendah, kami melihat potensi besar bagi industri otomotif Indonesia untuk melanjutkan momentum pertumbuhannya di masa depan.”
Selain suku cadang, sambung Robertus, industri vertikal lain dalam sektor otomotif melibatkan layanan keuangan, khususnya pembiayaan dan asuransi. Beberapa kampanye pemasaran agresif yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di sektor-sektor ini dapat menjaga momentum pertumbuhan sektor otomotif.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan pandangan positif kami dengan peringkat Overweight untuk Sektor Otomotif, didukung oleh rekomendasi Trading Buy yang juga masih dipertahankan untuk ASII.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News