1
1

BEI Bidik 1.200 Perusahaan Melantai di Bursa pada 2029, Begini Strateginya!

Direktur Utama BEI Iman Rachman. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang untuk memperkuat fondasi pasar modal. Langkah itu dengan sasaran sebanyak 1.200 perusahaan tercatat pada 2029.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan target itu diproyeksikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional menuju Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar delapan persen di tahun yang sama.

|Baca juga: Pemerintah Catat Penyaluran KUR Capai Rp150 Triliun per Juli 2025, Paling Banyak di Sektor Produksi

|Baca juga: Minim Emiten Baru, HSBC Dorong Indonesia Genjot IPO untuk Gaet Investor

“Targetnya di 2029 adalah sekitar 1.200,” kata Iman, dalam konferensi pers peringatan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.

Iman menjelaskan proyeksi tersebut mengacu pada rasio kapitalisasi pasar terhadap PDB di level konservatif 60 persen. Fokus kerja BEI diarahkan pada pendalaman pasar, perlindungan investor, dan penguatan sinergi regional.

Iman mengungkapkan ada dua prioritas utama yang dikejar. Pertama, peningkatan jumlah emiten dari 943 perusahaan pada 2024 menjadi 954 saat ini, lalu ditargetkan mencapai 1.200 pada 2029. Kedua, adalah peningkatan likuiditas pasar dengan target nilai transaksi harian naik dari Rp 12,85 triliun pada 2024 menjadi Rp 20 triliun pada 2029.

|Baca juga: OCBC Syariah Gelar Inisiatif Literasi Demi Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Cianjur

|Baca juga: Pemerintah Pede UMKM Indonesia Punya Daya Tahan Tangguh, 3 Ini Jadi Buktinya!

Tak hanya itu, BEI juga mengincar kenaikan kapitalisasi pasar signifikan. “Target kita di 2029 dari 2024 itu Rp12.336 triliun menjadi Rp20 ribu triliun, target kita di 2029,” jelas Iman.

Untuk mencapainya, BEI menyiapkan berbagai langkah. Di segmen ekuitas, bursa akan mendorong penerbitan instrumen baru, termasuk potensi produk yang dirilis pada September jika pasar mendukung.

Di segmen surat utang, strategi mencakup pengembangan platform OTC trading untuk Sistem Penyelenggaraan Perdagangan Alternatif (SPPA), implementasi transaksi repo, serta kerja sama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan untuk optimalisasi perdagangan obligasi dan manajemen likuiditas.

|Baca juga: 122 Juta Rekening Dormant Dibekukan, PPATK Beberkan Cara Aktifkan Kembali

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Akselerasi Generasi Muda Melek Finansial Lewat SimPel

Sementara di pasar derivatif, BEI menargetkan penambahan kontrak berjangka berbasis indeks dan saham tunggal. “Tapi yang penting adalah secara sumber daya manusia, secara institution maupun AI ini tentu saja akan mendukung bagaimana bursa bisa mencapai target yang dicanangkan pemerintah terkait dengan PDB delapan persen di 2029,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Perkuat 3 Pilar Utama untuk Dongkrak Pasar Modal Indonesia
Next Post Proyeksi IHSG dan 4 Rekomendasi Saham Pilihan untuk Jemput Rezeki Hari Ini

Member Login

or