Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah menyiapkan strategi jangka menengah dengan menargetkan 407 instrumen pasar modal tercatat sepanjang 2025. Target tersebut menjadi bentuk komitmen BEI dalam mendukung pendalaman pasar serta mendorong aktivitas penggalangan dana dari berbagai sektor.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menegaskan fokus utama BEI saat ini bukan pada besaran nilai emisi, melainkan pada jumlah instrumen yang berhasil dicatatkan di bursa.
|Baca juga: Anak Muda Jadi Kontributor Terbesar di Pasar Asuransi Kesehatan
|Baca juga: BNI Sekuritas: Manfaatkan Take Profit Jika IHSG Kembali Menguat Hari Ini
“Kita targetkan 407 teman-teman sekalian untuk di 2025 ini,” kata Nyoman, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.
Instrumen yang ditargetkan cukup beragam, mulai dari saham, Exchange Traded Fund (ETF), obligasi, sukuk, Efek Beragun Aset (EBA), EBA syariah, hingga warrant terstruktur. Nyoman memastikan seluruh jenis instrumen tersebut akan mendapatkan perlakuan yang setara dalam hal promosi.
“Untuk itu kita tidak membedakan satu instrumen dengan instrumen yang lain, tapi semuanya kita promosikan dengan total 407 tadi,” kata Nyoman.
|Baca juga: Bos MSIG Life Sebut Siap Menangkap Peluang Pertumbuhan Bisnis di Masa Mendatang, Ini Alasannya!
|Baca juga: Laba BEI Melesat 16,3% Jadi Rp673 Miliar di 2024
Lebih lanjut, ia menambahkan, seiring dengan kondisi pasar yang terus berubah BEI telah melakukan tinjauan atas capaian seluruh instrumen dan akan secara kontinu menyesuaikan target tersebut secara berkala.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News