Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menghimpun dana senilai Rp193 triliun dari pasar modal sepanjang 2024. Diharapkan penghimpunan dana di masa mendatang bisa terus bertumbuh dan berdampak positif terhadap industri pasar modal Tanah Air.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan dana tersebut berasal dari penerbitan saham baru, Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), serta saham tambahan dari konversi HMETD dan Waran.
|Baca juga: Laba BEI Melesat 16,3% Jadi Rp673 Miliar di 2024
|Baca juga: Anak Muda Jadi Kontributor Terbesar di Pasar Asuransi Kesehatan
“Hingga akhir 2024, BEI berhasil mencatatkan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi HMETD, dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran,” ujar Iman, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.
Kontribusi terbesar, Iman menjelaskan, datang dari EBUS yang mencapai Rp143,6 triliun, sementara dari 41 saham baru yang dicatatkan berhasil menghimpun dana sebesar Rp14,4 triliun.
Memasuki 2025, tren pencatatan saham masih berlanjut. Iman mengungkapkan, hingga akhir Mei 2025, terdapat 14 saham baru yang tercatat, tiga di antaranya termasuk dalam kategori Lighthouse IPO.
|Baca juga: BNI Sekuritas: Manfaatkan Take Profit Jika IHSG Kembali Menguat Hari Ini
|Baca juga: Mau Cari Cuan? ACES, BBCA, BULL, dan FORE Wajib Dipantau Hari Ini
Kategori ini mencakup perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar. Hingga Mei 2025, total perusahaan tercatat saham di BEI mencapai 956. Berdasarkan jumlah tersebut, BEI menempati posisi tertinggi kedua di ASEAN.
“BEI menduduki posisi ke-2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham, serta menjadi bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi, meningkat sebesar 1,38 persen secara global,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News