1
1

BEI Resmi Luncurkan 4 Fitur Baru Sistem Perdagangan Bursa

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan dan menerapkan 4 fitur serta mekanisme baru pada sistem perdagangan di bursa. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. 

Efektif kemarin, Senin, 6 Desember 2021, BEI melakukan peluncuran dan penerapan fitur serta mekanisme baru pada sistem perdagangan di bursa. Terdapat empat fitur baru sistem perdagangan bursa yang akan diterapkan, yaitu: Penyesuaian mekanisme Pre-Opening dan Pre-Closing, Penambahan fitur Market Order, Perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi, dan Penutupan informasi kode broker pada informasi post trade yang didistribusikan selama sesi perdagangan.

PH Sekretaris Perusahaan BEI, Albertus Fajar Subagyo, menjelaskan bahwa penyesuaian mekanisme Pre-Opening dan Pre-Closing ini dilakukan dengan penambahan fitur informasi Indicative Equilibrium Price (IEP) serta Indicative Equilibrium Volume (IEV). 

Investor dapat menggunakan indikator ini untuk mengetahui perkiraan harga pembukaan dan penutupan berdasarkan harga dengan volume terbanyak yang dapat dipertemukan. 

|Baca juga: BEI Sempurnakan Metode Perhitungan PER dengan Menggunakan Metode Trailing

Pada sesi Pre-Closing, terdapat fitur tambahan, yaitu Random Closing dengan waktu penutupan di hari perdagangan Bursa akan dilakukan secara acak. Tujuan dari adanya penambahan fitur IEP, IEV dan Random Closing adalah:

  1. Mengoptimalisasi pembentukan harga pembukaan dan harga penutupan yang lebih wajar pada sesi Pre-Opening dan sesi Pre-Closing sesuai dengan kondisi pasar.
  2. Meredam terjadinya manipulasi pergerakan harga saham yang tajam pada saat sesi pembukaan dan sesi penutupan.
  3. Menyempurnakan transparansi pembentukan harga pembukaan dan penutupan kepada pelaku pasar.
  4. Meningkatkan likuiditas transaksi pada sesi pembukaan dan penutupan.
  5. Merupakan best practice di bursa lain.

Selain itu, sambung Albertus, BEI juga melakukan penambahan fitur Market Order guna memudahkan investor dalam menyampaikan pesanan pada harga pasar. Market Order merupakan tipe pesanan agar investor cukup input volume tanpa input harga. 

Sistem bursa akan mempertemukan Market Order dengan harga terbaik yang ada pada pasar. Tipe pesanan ini bermanfaat ketika pergerakan harga bergerak cepat, sehingga dapat meningkatkan kesempatan investor untuk memperoleh efek yang diminati. Market Order ini juga dapat meningkatkan potensi terjadinya transaksi sehingga mendorong terciptanya peningkatan likuiditas pasar.

Sementara itu, terang Albertus, perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi ditujukan untuk mengakomodasi masukan serta kebutuhan dari pelaku pasar, seperti perusahaan efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan dalam melakukan transaksi di akhir hari.

Penutupan Kode Broker

Selain meluncurkan fitur baru, Albertus mengatakan sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS) BEI juga akan melakukan penutupan kode broker saham pada informasi post trade yang didistribusikan selama sesi perdagangan (realtime running trade). 

|Baca juga: BEI Buka Akses Data Pasar Modal kepada UMKM

“Investor tidak lagi dapat melihat informasi kode Anggota Bursa (AB) yang melakukan transaksi saham tertentu pada saat perdagangan berlangsung (real time) atau pada saat terjadinya matched order,” jelasnya.

Menurutnya, penutupan kode broker ini merupakan best practice yang telah diterapkan bursa lain di mancanegara, dan secara umum telah memberikan banyak manfaat. Tujuan penutupan kode broker dan tipe investor adalah untuk:

  1. Meningkatkan tata kelola pasar yaitu membangun market governance dengan mengurangi praktik herding behaviour atau menggiring pasar ke saham-saham tertentu.
  2. Mencegah praktik Herding Behaviour dan Front Running.
  3. Mengarahkan investor untuk melakukan riset sebelum melakukan keputusan investasi dengan menggunakan filosofi analisis fundamental dan teknikal dalam pengambilan keputusan investasi saham, serta memahami risk and return dari berinvestasi atas suatu saham.

Setelah penutupan kode broker pada perdagangan kemarin, tahapan pada enam bulan berikutnya akan dilanjutkan dengan penutupan informasi domisili/tipe investor (foreign/domestic).

Meskipun AB tidak lagi mendapat akses informasi kode broker secara real time selama sesi perdagangan berlangsung, terang Albertus, BEI tetap memberikan informasi seluruh transaksi, termasuk kode broker setelah sesi perdagangan berakhir yang dapat diakses oleh semua AB. Data tersebut dapat dimanfaatkan oleh AB untuk mengolah informasi kode broker yang selanjutnya dapat didistribusikan ke investor.

Informasi kode broker atas setiap transaksi dan ringkasan transaksi AB dapat diperoleh setelah sesi perdagangan berakhir dalam bentuk file Data Transaksi Bursa, data olahan perusahaan sekuritas, informasi di Website BEI www.idx.co.id Data Pasar > Ringkasan Perdagangan > Ringkasan Broker, Ringkasan Saham, Daily Trading Information, serta Laporan Statistik.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Menu Trading Hari Ini 7 Desember 2021
Next Post IHSG Berpotensi Menguat Lagi, 3 Saham Ini Strong Buy

Member Login

or