1
1

BEI Siapkan Sejumlah Strategi untuk Pertebal Likuiditas Pasar Modal

Direktur Utama BEI Iman Rachman. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong likuiditas pasar modal Indonesia. Kondisi itu seiring dengan dinamika investor dan pergerakan emiten di lantai bursa.

Strategi tersebut tidak hanya berfokus pada penambahan produk baru, tetapi juga mencakup penguatan instrumen derivatif, perluasan peran liquidity provider, hingga rencana aktivasi kembali short selling.

|Baca juga: BEI: Keyakinan Investor terhadap Pasar Modal Terjaga di Tengah Ketidakpastian

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan peningkatan likuiditas pasar tidak bisa hanya dilihat dari sisi jumlah instrumen yang ditawarkan, tetapi juga kualitas dari produk dan mekanisme pendukungnya. Salah satu strategi yang dijalankan adalah mendorong lebih banyak perusahaan berkualitas untuk melakukan IPO.

“Untuk likuiditas itu, pertama tentu saja suplai tadi, kita bicara suplai. Kami tentu saja bekerja sama dengan stakeholders juga perusahaan agar makin banyak perusahaan-perusahaan yang lighthouse (lighthouse company) tadi bertambah,” ujar Iman, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.

Tahun ini, lanjut Iman, BEI menargetkan lima perusahaan lighthouse untuk mencatatkan sahamnya, tiga di antaranya telah resmi melantai di bursa, dan dua lainnya sedang dalam proses pipeline. Target tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya tiga perusahaan.

|Baca juga: Gelar RUPST, MNC Digital Entertainment (MSIN) Angkat 3 Direktur

|Baca juga: Perbankan Punya Peran Penting Bantu Masyarakat Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Selain itu, untuk memperdalam pasar, BEI juga memperkenalkan berbagai instrumen derivatif baru berupa foreign index futures, termasuk kontrak berjangka berbasis indeks asing, yang diluncurkan awal tahun ini seperti MSCI Hong Kong.

Instrumen derivatif lain yang juga dikembangkan adalah single stock futures dengan lima saham LQ45 sebagai underlying. BEI berencana menambah jumlah saham underlying tersebut. Untuk structure warrant, kini tersedia opsi call dan put, memperluas pilihan investor dalam mengelola strategi investasinya.

Iman menambahkan pihaknya akan mulai menerapkan peran liquidity provider untuk saham biasa pada kuartal III/2025, dengan sebelumnya peran ini baru berlaku untuk produk structure warrant.

|Baca juga: Prabowo Minta Sistem Asuransi Tidak Hanya untuk Kalangan Atas

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Dukung Kemenko Pangan Perkuat Kapasitas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih 

“Di tempat Pak Jeffrey (Jeffrey Hendrik) juga mulai memperkenalkan liquidity provider ya. Kita sudah dalam proses untuk target kita di kuartal III ya, ada liquidity provider yang kita harapkan bisa mulai melaksanakan sebagai liquidity provider untuk equity,” pungkas Iman.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Asuransi Perjalanan di Asia-Pasifik Diramal Meroket, Ternyata Ini Alasannya!
Next Post Begini Respons AAJI terkait Rencana Perampingan Asuransi BUMN oleh Danantara

Member Login

or