1
1

BEI Tutup Pasar Modal Indonesia di 2025 dengan Torehan Prestasi

Bursa Efek Indonesia (BEI). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada paruh kedua di 2025 mengalami kebangkitan dari dengan mencetak 24 kali All Time High (ATH) sepanjang tahun. Pencapaian ini bahkan menyentuh total market capitalization lebih dari Rp16.000 triliun.

Hal tersebut disampaikan Iman dalam rangka penutupan perdagangan saham pasar modal Indonesia di 2025, yang merangkum kinerja solid dengan berbagai capaian signifikan, seiring optimisme menyongsong tahun 2026.

|Baca juga: Target Jumlah IPO BEI Meleset, Namun Nilainya Melampaui Tahun Lalu

“Tahun 2025 menjadi tahun pembuktian ketahanan dan kesiapan pasar modal Indonesia dimana di tengah tekanan domestik dan global yang tinggi pasar modal mampu menjaga stabilitas, bangkit kembali dan menoreh capaian kinerja yang solid,” ujar Iman pada sambutannya di Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025, di Main Hall BEI, Selasa, 30 Desember 2025.

Acara ini secara resmi ditutup oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia, Inarno Djajadi dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan pasar modal Indonesia.

Ia menjelaskan, sepanjang paruh pertama 2025 pasar modal Indonesia dihadapkan pada dinamika global yang berat, mulai dari eskalasi perang dagang, volatilitas nilai tukar, hingga meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Tekanan tersebut membuat IHSG sempat terkoreksi cukup dalam hingga mencapai level terendah 5.996 pada pertengahan Maret hingga awal April 2025, yang berujung pada dua kali pemberlakuan trading halt.

|Baca juga: Tutup 2025, IHSG Menguat ke Level 8.646

“Namun fase ini menjadi momen krusial yang menguji kesiapan dan ketahanan pasar modal kita,” kata Iman.

Langkah strategis telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bersama OJK dan seluruh self regulatory organization (SRO) seperti menyelenggarakan dialog dengan pelaku pasar, penyesuaian kebijakan buyback tanpa RUPS, hingga penyempurnaan mekanisme auto-rejection bawah dan penguatan pengawasan pasar.

“Memasuki paruh kedua 2025, kita menyaksikan kebangkitan IHSG dari fase pemulihan hingga mampu mencetak rekor demi rekor seperti mencapai 24 kali all time high (ATH) sepanjang tahun serta total market capitalisation tertinggi yang menyentuh lebih dari Rp16.000 triliun,” ujarnya.

|Baca juga: Tekanan Fiskal Membayangi Akhir Tahun, INDEF Nilai Ekonomi RI Rentan Gejolak Global

Iman memaparkan, jumlah investor pasar modal telah menembus 20 juta investor, dengan rata-rata 901 ribu investor aktif bertransaksi setiap bulan. Dari sisi pencatatan, terdapat 26 pencatatan saham baru, enam diantaranya merupakan lighthouse IPO. Meski jumlah IPO lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, total dana yang dihimpun mencapai Rp18,1 triliun atau meningkat 27 persen dibandingkan 2024.

BEI juga memastikan infrastruktur dan sistem perdagangan tetap andal sepanjang 2025, disertai kebijakan adaptif dan pengawasan ketat, sembari terus mendorong inovasi produk. Ke depan, BEI menyiapkan penguatan aturan yang lebih adaptif, penambahan produk seperti liquidity provider saham dan kontrak berjangka indeks asing, serta peningkatan infrastruktur perdagangan dan pengawasan yang ditargetkan diluncurkan pada 2026.

“Capaian-capaian yang ditoreh sepanjang 2025 tentunya tidak lepas dari hasil dari sinergi dan kolaborasi BEI bersama OJK dan SRO, serta seluruh pemangku pasar modal Indonesia,” pungkas Iman.

Editor: Irdiya Setiawan

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tekanan Fiskal Membayangi Akhir Tahun, INDEF Nilai Ekonomi RI Rentan Gejolak Global
Next Post 130-an Sumber Gempa “Baru” Indonesia

Member Login

or