1
1

Bitcoin Tertekan Penjualan, Apakah Harga akanTerus Anjlok?

Grafik pergerakan harga Bitcoin. | Foto: Tokocrypto

Media Asuransi, JAKARTA – Harga Bitcoin (BTC) terpantau turun di bawah US$65 ribu karena fluktuasi pasar dan tekanan jual yang meningkat. Ada beberapa yang menekan Harga Bitcoin jauh lebih dalam sehingga mampu menembus level support US$65 ribu.

Data ekonomi AS terkait pasar tenaga kerja dan perumahan menunjukkan perlambatan ekonomi. Klaim pengangguran awal AS turun menjadi 238 ribu, menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September.

Data ini membuat Meningkatnya imbal hasil Treasury AS 10 tahun mencerminkan ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga The Fed pada bulan September, naik sebesar 48 basis poin menjadi 4,263 persen.

|Baca juga: Bos Tokocrypto Prediksi Transaksi Pasar Kripto Tembus Rp800 Triliun di Akhir 2024

Selain itu, aktivitas whale yang diketahui memindahkan aset BTC antar wallet membuat sentimen negatif. Dalam data onchain, terpantau adanya transaksi besar yang berjumlah 4.000 BTC (sekitar US$259,40 juta) yang dilakukan oleh whale untuk memindahkan Bitcoin memiliknya ke wallet baru.

“Ini sering dianggap sebagai sinyal pergerakan harga signifikan yang akan datang dan diawasi oleh para pelaku pasar,” kata trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 21 Juni 2024.

Demikian pula, aktivitas pemerintah Jerman baru-baru ini juga berdampak pada pasar. Pemerintah telah memasukkan 1.700 BTC (sekitar US$110,88 juta) ke dalam bursa seperti Coinbase, Kraken, dan Bitstamp sambil mempertahankan 47.179 BTC (sekitar US$3,06 miliar). Oleh karena itu, pergerakan ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan penjualan besar-besaran yang dapat mengubah harga pasar.

Pada saat yang sama, data Lookonchain juga mengungkapkan bahwa sembilan ETF secara kolektif telah menjual 1.290 BTC yang berarti penurunan kapitalisasi pasar sebesar US$83,7 juta. Aksi jual ini mungkin juga berkontribusi terhadap tekanan pada harga Bitcoin. Selain itu, ETF Bitcoin Fidelity juga telah mengurangi kepemilikannya dengan jumlah yang sama yaitu 1.290 BTC, sehingga totalnya menjadi 168.862 BTC senilai US$10,95 miliar.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah mengikuti kinerja ETF sehubungan dengan harga Bitcoin. Tren yang muncul adalah ketika arus keluar melonjak, Bitcoin jatuh atau kesulitan menemukan arah dan pada akhirnya berkonsolidasi,” jelas Fyqieh.

Dia jelaskan bahwa arus keluar yang terus-menerus sejak minggu lalu, setelah pertemuan FOMC dan sikap hawkish The Fed terhadap penurunan suku bunga, membuat nilai kumulatif total arus masuk bersih ETF Bitcoin telah turun menjadi US$14,81 miliar.

|Baca juga: Begini Respons Bos Tokocrypto terkait Aturan Baru OJK tentang Aset Kripto

“Jika sentimen gagal pulih, penurunan harga Bitcoin mungkin akan berlanjut hingga akhir minggu. Meskipun penurunan ini bukan penurunan yang besar, namun hal ini dapat menandai awal dari tren turun,” tuturnya.

Sentimen Crypto Fear & Greed Index juga mengalami kemunduran. Terpantau pada Jumat, 21 Juni 2024, berada pada kategori Greed dengan level 63 poin, turun dari seminggu sebelumnya di 74 poin. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat optimisme di pasar kripto telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

“Meskipun masih berada dalam kategori Greed, penurunan ini menandakan bahwa pelaku pasar mulai lebih berhati-hati dan mungkin mengantisipasi volatilitas yang lebih tinggi di masa mendatang,” tegas Fyqieh.

 

Analisis Teknis Bitcoin

Saat ini, Bitcoin (BTC) melayang di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50-day tetapi bertahan di atas EMA 200-day. Ini menunjukkan adanya tren bearish jangka pendek namun tetap dalam tren bullish jangka panjang.

|Baca juga: OJK Launching Aplikasi SPRINT Bidang Keuangan Digital dan Kripto

Jika BTC berhasil menembus di atas EMA 50-day, pembeli dapat menargetkan level resistensi di US$69.000. Penembusan dari level ini dapat membuka jalan menuju level tertinggi sepanjang masa di US$73.808.

Sebaliknya, jika BTC jatuh melewati level dukungan US$64 ribu, ini dapat menandakan penurunan lebih lanjut ke level dukungan US$60.365. Dengan Relative Strength Index (RSI) 14 harian berada di 38,16, BTC berpotensi jatuh di bawah level dukungan US$64 ribu sebelum memasuki wilayah oversold.

Fyqieh mengingatkan bahwa investor perlu memperhatikan angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Jasa AS dan data aliran ETF spot BTC AS, yang dapat mempengaruhi pergerakan harga BTC. Pemantauan ketat terhadap indikator teknis ini penting bagi para investor untuk membuat keputusan yang tepat dalam perdagangan BTC.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sektor Perbankan Singapura Tempati Risiko Tertinggi Pencucian Uang
Next Post Sah, Izin Usaha Kresna Life Batal Dicabut, OJK Kalah!

Member Login

or