Media Asuransi, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sejumlah wejangan kepada perusahaan yang secara resmi melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Hal tersebut penting agar bisa berdampak positif terhadap industri pasar modal dan imbasnya kepada perekonomian Indonesia.
“Saya mengutip satu pepatah, with great opportunities come great responsibilities,” kata Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna, dalam seremoni pencatatan perdana saham PSAT dan ASPR, di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.
|Baca juga: Resmi IPO, Pancaran Samudera Transport (PSAT) Bidik Dominasi Bisnis Pelayaran
|Baca juga: BRI Finance Siap Berkontribusi dalam Akselerasi Transformasi BRI Group
Bagi perusahaan yang sudah masuk ke pasar modal, ia menekankan paling tidak ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, mendapatkan kepercayaan investor. Proses IPO sudah didapatkan dan itu merupakan kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap visi perusahaan ke depan.
“Gunakan proses IPO secara transparan sesuai dengan prospektus,” ucapnya.
Kedua, leading with integrity. Pengelolaan perusahaan yang baik atau governance menjadi tulang punggung dari kredibilitas perusahaan. Mulai saat ini, perusahaan wajib dikelola secara lebih transparan, lebih profesional, dan lebih akuntabel. Ketiga, driving growth for all. Sebagai perusahaan tercatat, tujuannya bukan hanya financial performance.
|Baca juga: Kerja Sama BRICS Diperkuat, BI Tekankan Pentingnya Koordinasi dan Transparansi Global
|Baca juga: Asia Pramulia (ASPR) Resmi Melantai di BEI, Siap Tingkatkan Daya Saing di Kancah Nasional
“Sudah waktunya berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia. Mari kita jadikan pasar modal sebagai tempat untuk bertumbuh, menjadi perusahaan yang semakin kuat, semakin solid. Kita ada jargon go big with go public. Maju terus perusahaan tercatat, maju terus pasar modal Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News