1
1

BRI Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia, Kalahkan Nama-Nama Besar Ini

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dinobatkan menjadi perusahaan publik paling bernilai di Indonesia dalam The Global 2000. Secara keseluruhan BRI menempati peringkat ke-349 di antara 2.000 perusahaan publik di seluruh dunia.

Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Public Companies menyematkan BRI sebagai perusahaan publik paling bernilai di Indonesia. Dikutip dari Forbes, terdapat 7 perusahaan di Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut. Ini pun menempatkan BRI di posisi tertinggi selama 8 tahun berturut-turut.

Selain BRI, perusahaan lain yang masuk dalam daftar ini adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bayan Resources Tbk, dam PT Saratoga Investama Sedaya.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Menimbang Prospek Kinerja Positif Bank BRI (BBRI) di Tahun 2022

Dari sisi penjualan, BRI berada di peringkat 976 dan ini pun meningkat dari tahun lalu di posisi 1.007. Dari sisi profitabilitas, BRI berada di urutan 524, sementara dari sisi aset peringkat 344, dan nilai pasar berada di urutan 325.

Bank yang fokus di segmen UMKM dan berkode BBRI ini mencatatkan pendapatan sekitar US$ 12,8 miliar, aset mencapai US$ 117,7 miliar dan keuntungan sebesar US$ 2,2 miliar.

Sejak berdiri, BRI fokus pada segmen mikro dan kini juga memperluas jangkauannya ke segmen ultra mikro. BRI juga memiliki likuiditas dan modal kuat, seiring dengan rights issue untuk pembentukan Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani.

Rights issue yang dilakukan BRI pun menjadi yang terbesar di pasar modal tanah air senilai Rp 95,9 triliun. Dana tersebut dinilai cukup untuk mendorong pertumbuhan BRI selama 3 tahun.

Forbes menuliskan perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Global 2000 mampu meningkatkan penjualan dan laba pada tahun lalu. Dalam masa pemulihan ini rata-rata nilai saham pun dinilai jauh lebih rendah karena inflasi dan perubahan pasar yang bearish telah meredam pemulihan ekonomi.

Peringkat perusahaan terbesar di dunia menggunakan empat metrik, yakni penjualan, keuntungan, aset, dan nilai pasar.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AUM Jungle Ventures Tembus US$1 Miliar, Pertama di Asia Tenggara
Next Post OJK Terbitkan Aturan Main Baru Perlindungan Konsumen

Member Login

or