1
1

BTC Naik 500% dalam Dua Tahun, Tahun 2025 Jadi Titik Sejarah Baru

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki tahun 2025, Bitcoin (BTC) mencatatkan pertumbuhan luar biasa dalam dua tahun terakhir, dengan kenaikan lebih dari 500 persen atau sekitar enam kali lipat.

Pada 2024, lonjakan harga BTC dipicu oleh beberapa faktor, seperti adopsi ETF, proses halving, dan kemenangan Donald J Trump dalam pemilihan Presiden AS. Trump, melalui retorika politiknya, secara terang-terangan mendukung perkembangan aset kripto, termasuk BTC.

Seiring dengan ini, wacana menjadikan BTC sebagai cadangan aset strategis mulai mengemuka di AS. RUU Bitcoin yang diusulkan Senator Cynthia Lummis (R-Wy) menandai langkah awal.

|Baca juga: Reli Terhenti, Harga Bitcoin Masih Prospektif?

Dikutip dari keterangan resmin Nanovest, Selasa, 17 Desember 2024, jika AS benar-benar mengadopsi BTC sebagai cadangan strategis, negara-negara lain seperti China, Rusia, dan Jepang diperkirakan akan mengikuti. Wacana ini membuka babak baru bagi BTC dalam perekonomian global.

Di Rusia, anggota parlemen Anton Tkachev mengusulkan agar Bitcoin digunakan sebagai cadangan strategis untuk menghindari sanksi moneter dan inflasi uang flat. Di Jepang, Satoshi Yamada meminta pemerintah mengkonversi sebagian cadangan valuta asing ke Bitcoin.

|Baca juga: Kinerja Bitcoin Bikin Investor Full Senyum, Meroket hingga 129%!

Sementara itu, mantan CEO Binance, Chang Peng Zhao (CZ), mendorong China untuk bergerak cepat dalam mengadopsi BTC sebelum pemerintahan Trump secara resmi menetapkan Bitcoin sebagai cadangan strategis.

Beberapa negara bagian di AS, seperti Texas dan Pennsylvania, juga mempertimbangkan penggunaan BTC untuk pembayaran pajak dan retribusi. Kebijakan ini dinilai mampu mendukung stabilitas keuangan.

Namun, ada risiko dari tren ini. Jika BTC dikuasai oleh negara-negara besar, perusahaan besar, dan investor kelas atas (whale), karakteristik desentralisasi BTC dapat terkikis. Sebagai akibatnya, pengaruh investor ritel akan melemah, dan pasar BTC bisa berubah menjadi oligopoli yang mengancam kedaulatan mata uang lokal, seperti rupiah.

Meskipun demikian, para investor ritel dapat mempertahankan desentralisasi BTC dengan terus memegang aset ini sebagai alat lindung nilai (hedging) terhadap inflasi global. Jika hal ini dilakukan, tujuan penciptaan BTC oleh anonim Satoshi Nakamoto sebagai aset terdesentralisasi dapat terwujud.

Bagi yang tertarik dengan investasi kripto, aplikasi seperti Nanovest bisa menjadi platform untuk memulai investasi pada aset digital, termasuk BTC, dengan aman dan terpercaya.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menteri ESDM Tinjau Penyaluran BBM untuk Nelayan di Balikpapan
Next Post Neraca Perdagangan Surplus US$4,42 Miliar

Member Login

or