1
1

Bukalapak Masuk Bisnis Bank Digital, Ini Pengaruhnya ke Harga Saham

Startup marketplace PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berniat masuk ke bisnis bank digital. Perusahaan bekerja sama dengan Standard Chartered untuk menyediakan layanan digital banking, dimulai dari produk “Buka Tabungan”. Bahkan tidak hanya satu, BUKA membuka opsi untuk bekerja sama dengan bank lainnya demi mengoptimalkan bisnis ini.
 
Dengan begitu, kerja sama BUKA dengan Standard Chartered bukan bersifat eksklusif. Perusahaan terus mencari opsi lain berkolaborasi dengan perbankan demi mengoptimalkan peningkatan jumlah transaksi dalam penggunaan layanan perbankan digital, terutama transfer dana dan e-commerce.
 
 
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menambahkan bahwa kerja sama dengan Standard Chartered juga bukan bagian dari akuisisi, pembentukan entitas baru maupun joint venture, tetapi lebih pada kerja sama memudahkan masyarakat mengakses layanan perbankan digital.
 
”Ini bukan buat PT atau joint venture, tetapi ini kerja sama pelayanan,” katanya dalam public expose 2021 Bukalapak, Selasa, 19 Oktober 2021.
 
Manajemen BUKA kini tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi mobile layanan perbankan digital. Dari segi teknis, sudah berjalan lancar hanya tinggal menunggu izin dari regulator.
 
”Kita very excited untuk layanan ini dan kita bayangkan bisa berikan layanan perbankan kepada customer kita, kita bisa menawarkan layanan perbankan global ini dengan partner Standard Chartered. Waktunya masih kita tunggu, tapi kita sudah siapkan,” tambahnya.
 
 
Aplikasi layanan perbankan digital baru ini akan memungkinkan para penggunanya melakukan proses onboarding yang sepenuhnya digital dan tanpa verifikasi tatap muka.
 
Kolaborasi ini, menjadikan solusi finansial baru ini sebagai salah satu layanan perbankan digital pertama di Indonesia yang memanfaatkan ekosistem e-commerce untuk memberikan layanan perbankan yang lebih inklusif dan menyeluruh bagi setiap masyarakat, terutama untuk masyarakat di luar kota-kota besar di Indonesia, yang membutuhkan akses cepat dan mudah ke layanan perbankan.
 
Di sisi lain, pertumbuhan kinerja perseroan akan terus berlanjut yang berdampak pada kenaikan harga saham BUKA.
 
”Fluktuasi harga (saham) Bukalapak, kita perhatikan karena tujuan kita ingin melakukan nilai tambah bagi pemegang saham. Kinerja bisnis terus membaik jadi kami membaik, performa Bukalapak sudah line dan optimistis ke depannya juga begitu. Dari sisi market, ada banyak faktor yang bergerak dan akan kami coba kendalikan, termasuk komunikasi dan membangun kinerja,” ungkapnya.
 
Sementara dikatakan President Bukalapak, Teddy Nuryanto Oetomo, performa Bukalapak saat ini sudah on track dan diyakini akan terus membaik seiring potensi perkembangan Mitra Bukalapak. Kontribusi Mitra terhadap emiten unicorn itu pun akan menjadi yang mayoritas, mengingat Mitra Bukalapak mencatatkan kenaikan pendapatan yang signifikan di kuartal II/2021.
 
Di sisi lain, setelah masuk jajaran Indeks LQ45, IDX30, IDX80, JII, dan JII70 saham BUKA berhasil masuk daftar sebagai susunan terbaru saham yang dapat diperdagangkan melalui sesi pra pembukaan di pasar reguler.
 
Secara historis, saham BUKA berada di zona merah sejak 1 Oktober 2021. Sempat menguat pada tanggal 6 Oktober 2021 ke level Rp835 per saham, tetapi lanjut terkoreksi di hari berikutnya. Saham BUKA mencoba lagi menguat pada 14 Oktober di level Rp745 per saham, tetapi rebound tersebut tak berlangsung lama karena BUKA kembali terkoreksi hingga 21 Oktober 2021 di level Rp685 per saham. 
 
Pada perdagangan 22 Oktober 2021 hingga pukul 13.34 WIB, saham BUKA ditransaksikan masih terkoreksi 1,46% ke level Rp675 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasar Rp69,05 triliun. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hore, Beli Rumah dan Mobil Bebas DP Lanjut Hingga Desember 2022
Next Post Wow, Emiten Sari Roti Buyback Saham di Harga Premium

Member Login

or