Media Asuransi, JAKARTA – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pendapatan usaha Rp8,76 triliun di akhir September 2025, terkoreksi 12,96 persen dari periode yang sama pada 2024. Penurunan ini sejalan dengan tren penyesuaian pasar, namun BSDE berhasil menjaga profitabilitas melalui efisiensi operasional dan diversifikasi sumber pendapatan.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengungkapkan BSDE tetap optimistis terhadap prospek bisnis ke depan. Keyakinan ini didukung oleh pencapaian pra penjualan hingga September 2025 sebesar Rp7,10 triliun atau setara 71 persen dari target 2025.
“Pencapaian tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat serah terima mendatang. Ini merupakan indikasi positif akan tingginya minat konsumen serta potensi pendapatan masa depan,” ujar Hermawan, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 4 November 2025.
Pendapatan usaha dari penjualan unit (tanah, bangunan dan strata title) masih menjadi kontributor utama dengan porsi 85,27 persen atau Rp7,47 triliun dari total pendapatan usaha, meskipun mengalami penyesuaian 14,62 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,75 triliun.
Sementara segmen pendapatan sewa menjadi kontributor terbesar kedua dengan kontribusi 8,74 persen atau Rp765,86 miliar, tumbuh 6,99 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan Rp715,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi pendapatan, pengelolaan gedung memberikan kontribusi terbesar ketiga sebesar 3,35 persen atau Rp293,29 miliar, meningkat 1,54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp288,85 miliar.
Selain itu, BSDE berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 7,56 persen, sehingga mampu membukukan laba usaha sebesar Rp2,13 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,36 triliun.
Hingga akhir September 2025, jumlah aset perseroan mencapai Rp77,40 triliun, meningkat 1,81 persen dibandingkan dengan akhir 2024, utamanya ditopang oleh pertumbuhan persediaan dan investasi jangka panjang.
Jumlah ekuitas konsolidasian meningkat signifikan sebesar 8,46 persen menjadi Rp51,32 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas menurun 9,16 persen menjadi Rp26,08 triliun, sejalan dengan kebijakan pengelolaan utang yang lebih konservatif.
Rasio keuangan BSDE juga menunjukkan perbaikan. Debt to Equity Ratio (DER) turun dari 0,30x menjadi 0,29x, menandakan struktur permodalan yang lebih sehat dan risiko keuangan yang lebih rendah.
Equity to Asset Ratio (EAR) meningkat dari 62 persen menjadi 66 persen, memperkuat posisi ekuitas sebagai sumber pembiayaan utama. Return on Equity (ROE) tercatat 3,83 persen. “Ketahanan struktur modal BSDE diperkuat melalui penerbitan obligasi sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek di BSD City,” tutup Hermawan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
