1
1

Wall Street Rebound, Dolar AS Tergelincir

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mampu pulih dari kemunduran sesi sebelumnya sebagai tanda bullish dalam mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter di AS.

Mengutip The Business Times, Jumat, 2 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 1,0 persen menjadi 38.519,84. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 1,3 persen menjadi 4.906,19. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.361,64.

“Hari ini menunjukkan betapa bersemangatnya para pedagang untuk membeli setiap penurunan. Masyarakat lebih takut ketinggalan dibandingkan dengan potensi penjualan suatu saham,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.

|Baca: Laba BSI Melesat 33% Jadi Rp5,70 Triliun

Sementara itu, indeks-indeks utama jatuh pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Ia mengatakan bank sentral AS tidak memperkirakan tindakan tersebut pada Maret.

Dolar AS melemah

Di sisi lain, dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Investor terus bertaruh bahwa Federal Reserve semakin dekat untuk memangkas suku bunga, bahkan setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tindakan pada Maret tidak mungkin dilakukan.

Powell mengatakan suku bunga telah mencapai puncaknya dan akan bergerak lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang. Kondisi itu dengan inflasi yang terus turun dan ekspektasi terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Namun, dia menolak untuk menyatakan kemenangannya dalam perjuangan bank sentral AS melawan inflasi selama dua tahun, dan menjamin The Fed telah mencapai soft landing yang diinginkan bagi perekonomian atau berjanji bahwa pemotongan akan dilakukan segera setelah pertemuan 19-20 Maret.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba BSI Melesat 33% Jadi Rp5,70 Triliun
Next Post Market Brief: Wall Street Menguat, The Fed Enggan Turunkan Suku Bunga di Maret

Member Login

or