1
1

Chandra Asri (TPIA) Klaim Pembangunan Pabrik CA-EDC Akan Serap 3.250 Tenaga Kerja

Gedung Chandra Asri Pacific. | Foto: Chandra Asri Pacific

Media Asuransi, JAKARTA – Emiten petrokimia milik Taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengklaim bahwa pembangunan Pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (Pabrik CA-EDC) berskala dunia di Kota Cilegon, Banten, dapat membuka peluang pekerjaan bagi 3.000 tenaga kerja dalam masa konstruksi dan 250 pekerja saat beroperasi nantinya.

Proyek senilai Rp15 triliun ini akan dikelola oleh anak usaha perusahaan, PT Chandra Asri Alkali (CAA), dan ditargetkan rampung pada 2027. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan Pabrik CA-EDC sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan, investasi pada Pabrik CA-EDC didukung kuat dengan pengalaman perseroan sebagai tulang punggung di industri petrokimia nasional selama 32 tahun.

|Baca juga: Chandra Asri (TPIA) Kantongi Rugi Bersih US$57,3 Juta pada 2024

“Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan dan memberikan dampak ekonomi bagi Indonesia melalui kepemimpinan kami di industri,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 20 Maret 2025.

Pabrik CA-EDC nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun untuk soda kaustik padat atau 827.000-ton dalam bentuk likuid, serta 500.000 ton per tahun untuk Ethylene Dichloride.

Dengan kehadiran pabrik ini, ketergantungan Indonesia terhadap impor Chlor Alkali dapat ditekan hingga Rp4,9 triliun per tahun, sementara seluruh EDC yang dihasilkan akan diekspor dan berpotensi menambah devisa negara hingga Rp5 triliun per tahun.

|Baca juga: Chandra Asri (TPIA) Siap Bangung Pabrik CA-EDC senilai Rp15 Triliun

Sebagai bahan baku bagi industri lain, produk Pabrik CA-EDC memiliki forward linkage yang kuat dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi industri turunannya. Hal ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di sektor hilir serta mendukung ketersediaan bahan baku bagi industri hilir dalam negeri.

Chlor Alkali atau soda kaustik bermanfaat untuk pengolahan air industri, produksi sabun & deterjen, dan alumina. Chlor Alkali juga dimanfaatkan dalam prose pemurnian nikel sehingga dapat mendukung Indonesia dalam memposisikan diri pada rantai nilai kendaraan listrik global.

Sementara itu, Ethylene Dichloride merupakan bahan kimia dengan permintaan regional yang terus meningkat karena merupakan bahan utama dalam produksi Polyvinyl Chloride (PVC) yang sangat penting bagi industri konstruksi.

Sementara itu, aplikasi soda kaustik sangat penting dalam industri pulp dan kertas karena membantu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dalam proses pembuatan pulp, pemutihan, dan penghilangan tinta, soda kaustik membantu memecah lignin, menghilangkan kotoran, dan meningkatkan kualitas kertas.

Untuk merealisasikan proyek ini, Chandra Asri Group pada tahun 2025 mengalokasikan belanja modal sebesar US$350 juta-US$400 juta atau sekitar Rp5,5 triliun-Rp6,3 triliun. Investasi ini menjadi bagian dari strategi pertumbuhan organik jangka panjang perusahaan dalam memperkuat rantai pasok industri kimia nasional.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rupiah Menguat Usai The Fed Pertahankan Bunga
Next Post Filipina Kerahkan ‘Mystery Customer’ Demi Bongkar Mafia Asuransi

Member Login

or