Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan potensi delisting PT Cowell Development Tbk (COWL) seiring dengan masa suspense yang akan mencapai 24 bulan pada tanggal 13 Juli 2022.
“Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Irvan Susandy melalui surat pengumumannya.
Berdasarkan Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-00016/BEI.PP3/07-2020 tanggal 13 Juli 2020 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Cowell Development Tbk (COWL) serta Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus efek Perusahaan Tercatat apabila:
|Baca juga: Emiten Milik Benny Tjokro Armidian Karyatama (ARMY) Terancam Delisting Paksa
a. Ketentuan III.3.1.1, Mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
b. Ketentuan III.3.1.2, Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir.
“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa saham Perseroan telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 13 Juli 2022.”
Berdasarkan RUPSLB 29 Juni 2020 perseroan, susunan direksi COWL adalah Irwan Susanto selaku Direktur Utama dan Pikoli Sinaga selaku Direktur. Sementara itu, Harijanto Thany bertindak selaku Komisaris Utama dan Adam Mingkay selaku Komisaris Independen.
Adapun mayoritas pemegang saham COWL yaitu 71,12% dipegang oleh PT Gama Nusapala, 14,35% dipegang oleh Feral Investment Inc, 8% dipegang oleh Earvin Limited, dan 6,41% dipegang oleh publik.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News