1
1

Dampak Perang Rusia vs Ukraina terhadap Indonesia Dinilai Terbatas

Media Asuransi, JAKARTA – Meningkatnya konflik perang Rusia dan Ukraina diperkirakan hanya berdampak terbatas pada Indonesia.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Strategy Focus bertajuk Indonesia Strategy – March: Russia-Ukraine conflict and rising commodity prices, analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa meningkatnya konflik Rusia dan Ukraina seharusnya hanya berdampak terbatas pada Indonesia.

Indonesia umumnya memiliki eksposur langsung yang rendah ke Rusia dan Ukraina. Nilai perdagangan Rusia dan Ukraina dengan Indonesia relatif kecil, bahkan tidak termasuk dalam sepuluh besar mitra dagang,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas seharusnya menguntungkan Indonesia. Konflik Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas melonjak tinggi karena pasokan ke pasar internasional terganggu dari kedua negara. Sebagai catatan, Rusia adalah produsen komoditas utama minyak, nikel, gandum, dan minyak bunga matahari.

|Baca juga: Perang Rusia-Ukraina akan Dorong Inflasi

Indonesia harus mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga batu bara, nikel, dan CPO meskipun kenaikan harga gandum dan minyak membuat kerugian bagi negara. Naiknya harga komoditas menguntungkan Indonesia dalam: 1) meningkatkan pertumbuhan pendapatan emiten di Indonesia  dan 2) menjaga arus masuk asing ke dalam ekuitas Indonesia.

Dia menjelaskan siklus pengetatan Fed akan dimulai sejak Maret. Secara historis, selama awal siklus pengetatan Fed, indeks ekuitas AS mengalami koreksi pascakeputusan pertama kenaikan suku bunga Fed. Kami menilai siklus pengetatan The Fed yang akan datang seharusnya tidak berdampak negatif pada pergerakan indeks ekuitas Indonesia, mengingat pertumbuhan pendapatan ekuitas Indonesia harus kuat tahun ini sebagai dampak positif dari harga komoditas yang menguntungkan.

Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan pemerintah Indonesia mengungkapkan bahwa mereka sedang mempersiapkan peta jalan untuk transisi dari pandemi ke endemik meskipun kemajuan vaksinasi di Indonesia sedikit tertinggal dari rekan-rekan.

Untuk saham pilihan, dia menambahkan ANTM, LSIP, ADRO, dan UNTR ke top picksStock pick kami condong ke bank, minyak, pertambangan batu bara, jasa pertambangan, CPO, dan pembuatan nikel untuk BBNI, BBRI, MEDC, ITMG, ADRO, UNTR, LSIP, dan ANTM.

Pada tanggal 4 Maret 2022, pilihan teratas Mirae yang berbobot sama menghasilkan akumulasi pengembalian sebesar 57,1% (vs akumulasi pengembalian IHSG sebesar 8,4%) sejak dimulainya laporan pilihan teratas bulanan kami pada Agustus 2019. Oleh karena itu, pilihan utama Mirae mengungguli IHSG sebesar 48,7%.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tax Amnesty Jilid II Jadi Katalis Positif Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap  
Next Post Kinerja Adaro Energy (ADRO) ‘Terselamatkan’ Kenaikan Harga Batu Bara

Member Login

or