Media Asuransi, JAKARTA – Telkom tetap meyakini tidak ada kebocoran data pelanggan Indihome. Ini terkait informasi beberapa waktu lalu yang tersebar dan menyatakan data 26 juta pengguna bocor.
“Berdasarkan penelusuran dan investigasi menyeluruh yang telah dilakukan oleh tim Telkom, kami meyakini dan memastikan bahwa tidak terdapat kebocoran data pelanggan sebagaimana yang diberitakan dalam media masa, sehingga berita mengenai kebocoran data adalah tidak benar,” kata VP Investor Relation Telkom, Andi Setiawan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip Rabu, 24 Agustus 2022.
Baca juga: Tips Pengajuan Klaim Asuransi Mobil Agar Cepat Diproses
“Data yang beredar diduga merupakan data fabrikasi yang mengandung nomor IndiHome yang tidak valid. Selain itu tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan riwayat pencarian (browsing history) dan data pribadi pelanggan secara berdampingan,” jelasnya.
Dia mengatakan seluruh data pengguna disimpan dalam sebuah sistem keamanan siber terintegrasi dan dikelola sesuai dengan aturan serta perundang-undangan yang berlaku. Ini dilakukan karena Telkom sebagai perusahaan terbuka yang dual listing dan memenuhi etika bisnis, compliance dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan.
Telkom juga melakukan peningkatan pengamanan data dan menjadikannya prioritas utama. Dengan begitu bisa menjaga kepercayaan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan.
“Perseroan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan dan menjadikan hal ini sebagai prioritas utama demi menjaga kepercayaan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan. Keseluruhan data pelanggan disimpan dalam sistem IT Perseroan dengan keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan aturan yang berlaku,” tulis Andi.
Baca juga: Siklus Pengetatan Moneter Diperkirakan Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Sebelumnya dilaporkan data 26 juta browsing history bersama dengan nama dan NIK telah bocor. Pengamat keamanan siber Teguh Aprianto mengatakan tahun 2020 lalu meminta pihak Indihome mematikan tracker yang mencuri riwayat pencarian.
Namun akhirnya data bocor dan dibagikan gratis. “Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan,” kata Teguh.
“Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK”. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News